Catat Impor Rp231,3 Triliun, Neraca Dagang RI Surplus Rp81,3 Triliun
Senin, 15 November 2021 - 14:19 WIB
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia kembali surplus sebesar USD5,73 miliar atau setara Rp81,3 triliun pada Oktober 2021. Surplus neraca perdagangan terjadi karena ekspor bulan lalu mencapai USD22,03 miliar sedangkan impor hanya sebesar USD16,29 miliar atau setara Rp231,3 triliun
"Neraca perdagangan barang pada Oktober 2021 ini tercatat surplus USD5,73 miliar. Secara tren, neraca perdagangan ini mencatat surplus selama 18 bulan secara beruntun," kata Kepala BPS Margo Yuwono saat konferensi pers secara virtual, Senin (15/11/2021).
Dia menjelaskan ekspor pada Oktober 2021 mengalami pertumbuhan 6,89 persen dibandingkan September 2021 month to month (mtm), sedangkan dibandingkan periode sama tahun lalu year on year (yoy) ekspor tumbuh 53,35 persen. Adapun kenaikan ekspor terjadi baik migas maupun nonmigas.
"Ekspor migas mencapai USD1,03 miliar itu naik 9,91 persen dibandingkan September 2021, sedangkan ekspor nonmigasUSD21 miliar naik sebesar 6,75 persen. Demikian juga kalau kita pilah migas dan nonmigas kalau dibandingkan Oktober 2020 itu meningkat 66,84 persen dan nonmigas 52,75 persen," jelasnya.
Sementara, nilai impor Oktober 2021 mengalami kenaikan sebesar 0,36 persen mencapai sebesar USD 16,29 miliar dibandingkan September 2021 dan tumbuh 51,06 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Sama seperti ekspor, impor migas dan nonmigas sama-sama mengalami pertumbuhan baik secara bulanan maupun tahunan.
"Impor kita Oktober 2021 untuk migas tercatat USD1,90 miliar itu naik 1,68 persen (mtm) sedangkan nonmigas USD14,39 milair naik 0,19 persen (mtm). Kalau dibandingkan Oktober 2020, maka tumbuh 51,06 persen dengan pertumbuhan migas 75,94 persen dan nonmigas 48,20 persen," jelas dia.
Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan selama Januari-Oktober 2021 ini tercatat sebesar USD30,81 miliar. Surplus neraca perdagangan tumbuh lebih tinggi mencapai 81,9 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar USD16,93 miliar.
"Neraca perdagangan barang pada Oktober 2021 ini tercatat surplus USD5,73 miliar. Secara tren, neraca perdagangan ini mencatat surplus selama 18 bulan secara beruntun," kata Kepala BPS Margo Yuwono saat konferensi pers secara virtual, Senin (15/11/2021).
Dia menjelaskan ekspor pada Oktober 2021 mengalami pertumbuhan 6,89 persen dibandingkan September 2021 month to month (mtm), sedangkan dibandingkan periode sama tahun lalu year on year (yoy) ekspor tumbuh 53,35 persen. Adapun kenaikan ekspor terjadi baik migas maupun nonmigas.
"Ekspor migas mencapai USD1,03 miliar itu naik 9,91 persen dibandingkan September 2021, sedangkan ekspor nonmigasUSD21 miliar naik sebesar 6,75 persen. Demikian juga kalau kita pilah migas dan nonmigas kalau dibandingkan Oktober 2020 itu meningkat 66,84 persen dan nonmigas 52,75 persen," jelasnya.
Sementara, nilai impor Oktober 2021 mengalami kenaikan sebesar 0,36 persen mencapai sebesar USD 16,29 miliar dibandingkan September 2021 dan tumbuh 51,06 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Sama seperti ekspor, impor migas dan nonmigas sama-sama mengalami pertumbuhan baik secara bulanan maupun tahunan.
"Impor kita Oktober 2021 untuk migas tercatat USD1,90 miliar itu naik 1,68 persen (mtm) sedangkan nonmigas USD14,39 milair naik 0,19 persen (mtm). Kalau dibandingkan Oktober 2020, maka tumbuh 51,06 persen dengan pertumbuhan migas 75,94 persen dan nonmigas 48,20 persen," jelas dia.
Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan selama Januari-Oktober 2021 ini tercatat sebesar USD30,81 miliar. Surplus neraca perdagangan tumbuh lebih tinggi mencapai 81,9 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar USD16,93 miliar.
(nng)
tulis komentar anda