Kerugian Pertamina akibat Kebakaran Kilang-kilangnya: Ada yang Ditaksir hingga Rp1,2 Triliun
Senin, 15 November 2021 - 21:55 WIB
Kilang minyak milik Pertamina VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, terbakar pada Senin, 29 Maret 2021, pukul 00.45 WIB. Pada peristiwa ini, petir diduga menjadi pemicu utama terjadinya kebakaran.
kebakaran yang menimpa selama dua hari di Kilang Minyak Balongan membuat Pertamina harus menanggung rugi yang diperkirakan cukup besar.
Abra Tallatov, peneliti Indef, pernah mengkalkulasi kerugian Pertamina yang disebabkan oleh kebakaran Kilang Balongan. Menurut perhitungannya, besar kerugian yang dialami Pertamina berkisar USD8 juta. Dengan kurs saat itu di kisaran Rp14.500, maka kerugian Pertamina ditaksir mencapai Rp116 miliar.
Perhitungan Yusri Usman, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), bahkan lebih besar lagi. Menurutnya, potensi kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran empat tangki di Kilang Minyak Balongan mencapai Rp1,25 triliun.
Perhitungan kerugian itu berdasarkan jumlah minyak yang ludes selama kebakaran. Ditambah biaya pembuatan kembali tangki dan biaya ganti rugi dan pengobatan buat warga yang mesti ditanggung Pertamina.
2. Kebakaran Kilang Minyak Cilacap pada Juni 2021
Kilang minyak milik Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, terbakar pada Jumat malam tanggal 11 Juni 2021 lalu. Kejadian ini bermula dari sebuah tangki yang meledak dan kemudian membakar sebagian area Kilang Minyak Cilacap.
Pada kejadian ini, Pertamina harus menelan kerugian yang juga tak sedikit. Hal ini juga belum termasuk kerugian immateri seperti waktu, pikiran, tenaga, dan citra Pertamina.
Jika iseng-iseng mau membandingkan, bisa menggunakan perhitungan kerugian Pertamina yang terjadi pada 2011 lalu. Saat itu, dari ketiga tangki Kilang Cilacap yang terbakar, Pertamina menanggung kerugian sebesar USD30 juta atau sekitar Rp225 miliar (kurs saat itu di kisaran Rp8.500).
3. Kebakaran Kilang Minyak Cilacap November 2021
kebakaran yang menimpa selama dua hari di Kilang Minyak Balongan membuat Pertamina harus menanggung rugi yang diperkirakan cukup besar.
Abra Tallatov, peneliti Indef, pernah mengkalkulasi kerugian Pertamina yang disebabkan oleh kebakaran Kilang Balongan. Menurut perhitungannya, besar kerugian yang dialami Pertamina berkisar USD8 juta. Dengan kurs saat itu di kisaran Rp14.500, maka kerugian Pertamina ditaksir mencapai Rp116 miliar.
Perhitungan Yusri Usman, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), bahkan lebih besar lagi. Menurutnya, potensi kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran empat tangki di Kilang Minyak Balongan mencapai Rp1,25 triliun.
Perhitungan kerugian itu berdasarkan jumlah minyak yang ludes selama kebakaran. Ditambah biaya pembuatan kembali tangki dan biaya ganti rugi dan pengobatan buat warga yang mesti ditanggung Pertamina.
2. Kebakaran Kilang Minyak Cilacap pada Juni 2021
Kilang minyak milik Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, terbakar pada Jumat malam tanggal 11 Juni 2021 lalu. Kejadian ini bermula dari sebuah tangki yang meledak dan kemudian membakar sebagian area Kilang Minyak Cilacap.
Pada kejadian ini, Pertamina harus menelan kerugian yang juga tak sedikit. Hal ini juga belum termasuk kerugian immateri seperti waktu, pikiran, tenaga, dan citra Pertamina.
Jika iseng-iseng mau membandingkan, bisa menggunakan perhitungan kerugian Pertamina yang terjadi pada 2011 lalu. Saat itu, dari ketiga tangki Kilang Cilacap yang terbakar, Pertamina menanggung kerugian sebesar USD30 juta atau sekitar Rp225 miliar (kurs saat itu di kisaran Rp8.500).
3. Kebakaran Kilang Minyak Cilacap November 2021
tulis komentar anda