Mentan: Melalui Pertanian, Milenial Papua Cintai Indonesia
Selasa, 16 November 2021 - 16:03 WIB
“Kalian pejuang kemanusiaan. Kalau mau bangun Papua, olah pertaniannya, kalian bertanilah dan bangun pertaniannya di tanah Papua ini. Tugas kalian, buktikan itu,” kata Mentan.
Menurutnya, selama pandemi Covid-19 bahkan dalam kondisi krisis sekalipun pertumbuhan PDB pertanian naik 16,24% dan ekspor meningkat 15,79% pada 2020. Bahkan hingga 2021 meningkat ke 47,96%. Sementara Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) meningkat 105,58 dan Nilai Tukar Petani (NTP) mencapai 105,68.
(Baca juga:Kementan Siap Gaungkan Petani Milenial, Pilar Berkelanjutan Pertanian di Bengkulu)
“Ini artinya, pertanian mempunyai peluang besar yang bisa dimanfaatkan. Bertani tidak akan miskin, menjadi petani itu hebat. Petani milenial itu luar biasa. Petani harus tangguh, kendalikan alam, produksi pangan untuk kehidupan,” katanya.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, keahlian dan sikap petani milenial. “Khususnya untuk meningkatkan kompetensi petani milenial Papua dan Papua Barat dalam mendukung ketersediaan pangan,” kata Dedi Nursyamsi.
Dedi menambahkan, pelatihan dilaksanakan dengan metode On the Job Training (OJT). Metode pelatihan yang mengajarkan pengetahuan, keterampilan, kompetensi yang diperlukan oleh penyuluh dan petani langsung di lokasi usaha tani.
(Baca juga:Petani Milenial Cianjur Tembus Supermarket Korea di Jakarta)
Dia menambahkan, materi yang akan disampaikan dalam pelatihan antara lain on farm, off farm, teknologi pertanian, dan ekspor, yang disesuaikan dengan kebutuhan dari peserta. Selain itu, budidaya dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar mereka bisa mengembangkan usahanya dengan bantuan KUR.
“Materi tersebut diharapkan dapat menjadi bekal dalam mendesain dan mempromosikan produk unggulannya, sehingga mampu bersaing dan berkembang di masa yang akan datang,” katanya.
Dedi menambahkan, materi disampaikan oleh fasilitator yang kompeten di bidangnya, baik dari widyaiswara, dosen, penyuluh dan praktisi.
Menurutnya, selama pandemi Covid-19 bahkan dalam kondisi krisis sekalipun pertumbuhan PDB pertanian naik 16,24% dan ekspor meningkat 15,79% pada 2020. Bahkan hingga 2021 meningkat ke 47,96%. Sementara Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) meningkat 105,58 dan Nilai Tukar Petani (NTP) mencapai 105,68.
(Baca juga:Kementan Siap Gaungkan Petani Milenial, Pilar Berkelanjutan Pertanian di Bengkulu)
“Ini artinya, pertanian mempunyai peluang besar yang bisa dimanfaatkan. Bertani tidak akan miskin, menjadi petani itu hebat. Petani milenial itu luar biasa. Petani harus tangguh, kendalikan alam, produksi pangan untuk kehidupan,” katanya.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, keahlian dan sikap petani milenial. “Khususnya untuk meningkatkan kompetensi petani milenial Papua dan Papua Barat dalam mendukung ketersediaan pangan,” kata Dedi Nursyamsi.
Dedi menambahkan, pelatihan dilaksanakan dengan metode On the Job Training (OJT). Metode pelatihan yang mengajarkan pengetahuan, keterampilan, kompetensi yang diperlukan oleh penyuluh dan petani langsung di lokasi usaha tani.
(Baca juga:Petani Milenial Cianjur Tembus Supermarket Korea di Jakarta)
Dia menambahkan, materi yang akan disampaikan dalam pelatihan antara lain on farm, off farm, teknologi pertanian, dan ekspor, yang disesuaikan dengan kebutuhan dari peserta. Selain itu, budidaya dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar mereka bisa mengembangkan usahanya dengan bantuan KUR.
“Materi tersebut diharapkan dapat menjadi bekal dalam mendesain dan mempromosikan produk unggulannya, sehingga mampu bersaing dan berkembang di masa yang akan datang,” katanya.
Dedi menambahkan, materi disampaikan oleh fasilitator yang kompeten di bidangnya, baik dari widyaiswara, dosen, penyuluh dan praktisi.
tulis komentar anda