BI Prediksi Transaksi Berjalan di Kuartal III Tahun Ini Surplus
Kamis, 18 November 2021 - 15:41 WIB
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia ( BI ) Perry Warjiyo menyebutkan bahwa ketahanan sektor eksternal Indonesia tetap terjaga didukung oleh perbaikan kinerja neraca pembayaran indonesia (NPI).
Transaksi berjalan triwulan III-2021 diprakirakan mencatat surplus, ditopang oleh kinerja ekspor yang tinggi sejalan dengan kenaikan permintaan global dan harga komoditas dunia.
"Surplus transaksi modal dan finansial diprakirakan berlanjut didorong oleh aliran masuk modal asing, baik dalam bentuk investasi langsung maupun investasi portofolio," ujar Perry secara virtual di Jakarta, Kamis(18/11/2021).
Pada triwulan IV 2021, kinerja neraca perdagangan tetap baik dengan surplus mencapai USD5,7 miliar pada Oktober 2021, tertinggi sepanjang sejarah pencatatan. Perkembangan ini didukung oleh kinerja ekspor komoditas utama, seperti batu bara, CPO, serta besi dan baja.
Sementara itu, investasi portofolio pada triwulan IV-2021 (hingga 16 November 2021) mencatat net inflows sebesar USD0,14 miliar.
"Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2021 tercatat sebesar USD145,5 miliar dolar, setara dengan pembiayaan 8,5 bulan impor atau 8,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," tutur Perry.
Ke depan, defisit transaksi berjalan diprakirakan akan tetap rendah pada tahun 2021 dan 2022, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal Indonesia.
Transaksi berjalan triwulan III-2021 diprakirakan mencatat surplus, ditopang oleh kinerja ekspor yang tinggi sejalan dengan kenaikan permintaan global dan harga komoditas dunia.
"Surplus transaksi modal dan finansial diprakirakan berlanjut didorong oleh aliran masuk modal asing, baik dalam bentuk investasi langsung maupun investasi portofolio," ujar Perry secara virtual di Jakarta, Kamis(18/11/2021).
Pada triwulan IV 2021, kinerja neraca perdagangan tetap baik dengan surplus mencapai USD5,7 miliar pada Oktober 2021, tertinggi sepanjang sejarah pencatatan. Perkembangan ini didukung oleh kinerja ekspor komoditas utama, seperti batu bara, CPO, serta besi dan baja.
Sementara itu, investasi portofolio pada triwulan IV-2021 (hingga 16 November 2021) mencatat net inflows sebesar USD0,14 miliar.
"Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2021 tercatat sebesar USD145,5 miliar dolar, setara dengan pembiayaan 8,5 bulan impor atau 8,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," tutur Perry.
Ke depan, defisit transaksi berjalan diprakirakan akan tetap rendah pada tahun 2021 dan 2022, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal Indonesia.
(uka)
tulis komentar anda