Jokowi Mengingatkan Indonesia Punya Kekuatan Besar di Ekonomi Hijau
Kamis, 18 November 2021 - 20:11 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) kembali menegaskan bahwa Indonesia akan terus mengarah pada ekonomi hijau . Dia mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki kekuatan besar pada ekonomi hijau. Di saat yang sama semua negara juga sudah mulai meninggalkan energi fosil .
“Strategi ini harus mulai ditata. Karena 2030 nanti, Eropa Amerika mungkin sudah mulai setop. Nggak mau lagi terima barang-barang yang berasal dari energi fosil. Engga mau. Itu undang-undang, mereka akan siapkan itu. Di G20 omongan kita hanya itu-itu aja, udah. Orang larinya ke sini semuanya. Ke green economy, ke green economy. Dan kita sadar kita mempunyai kekuatan besar di ekonomi hijau ini,” katanya, Kamis (18/11/2021).
Jokowi mencontohkan, green industrial park di Kalimantan Utara yang dimana energinya merupakan green energy dari Sungai Kayan. Ia memberikan catatan bahwa terdapat ribuan sungai di Indonesia yang bisa menjadi potensi dalam pengembangan energi terbarukan.
“Kita ini memiliki baru satu sungai, Sungai Kayan ini kurang lebih nanti bisa memproduksi kurang lebih 11.000-13.000 mega watt. Baru satu sungai. Indonesia ini memiliki 4.400 lebih sungai besar dan sungai sedang. 4400 lebih. Kita bicara baru satu sungai, sungai kayan. Sungai Mamberamo itu bisa kira-kira 24.000 mega watt. Ini baru dua sungai. Kalau 4400 sungai ini dilarikan ke hydropower kita bisa membayangkan baru yang namanya hydropower,” paparnya.
Selain itu Jokowi juga mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki geothermal. Potensinya tidak main-main yakni sebesar 29.000 megawatt jika dikerjakan secara serius.
“Belum kita urusan angin, urusan arus bawah laut gede banget. Belum bisa ngitung yang ini. Inilah kekuatan yang harus kita sadari dan segera kita manfaatkan untuk ke depan anak cucu kita. Kekuatan ini yang ingin kita siapkan,” ujarnya.
Bahkan menurutnya sudah ramai investor ingin masuk dalam pembangunan green industrial park. “Dan nanti di bulan depan, kita mulai lagi green industrial park. Satu dulu, ini sudah ngantri yang pengen masuk karena apa? Energinya hijau. Tapi butuh investasi yang sangat besar dan kita nggak punya kemampuan. Sehingga swasta silahkan masuk,” pungkasnya.
“Strategi ini harus mulai ditata. Karena 2030 nanti, Eropa Amerika mungkin sudah mulai setop. Nggak mau lagi terima barang-barang yang berasal dari energi fosil. Engga mau. Itu undang-undang, mereka akan siapkan itu. Di G20 omongan kita hanya itu-itu aja, udah. Orang larinya ke sini semuanya. Ke green economy, ke green economy. Dan kita sadar kita mempunyai kekuatan besar di ekonomi hijau ini,” katanya, Kamis (18/11/2021).
Jokowi mencontohkan, green industrial park di Kalimantan Utara yang dimana energinya merupakan green energy dari Sungai Kayan. Ia memberikan catatan bahwa terdapat ribuan sungai di Indonesia yang bisa menjadi potensi dalam pengembangan energi terbarukan.
“Kita ini memiliki baru satu sungai, Sungai Kayan ini kurang lebih nanti bisa memproduksi kurang lebih 11.000-13.000 mega watt. Baru satu sungai. Indonesia ini memiliki 4.400 lebih sungai besar dan sungai sedang. 4400 lebih. Kita bicara baru satu sungai, sungai kayan. Sungai Mamberamo itu bisa kira-kira 24.000 mega watt. Ini baru dua sungai. Kalau 4400 sungai ini dilarikan ke hydropower kita bisa membayangkan baru yang namanya hydropower,” paparnya.
Selain itu Jokowi juga mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki geothermal. Potensinya tidak main-main yakni sebesar 29.000 megawatt jika dikerjakan secara serius.
“Belum kita urusan angin, urusan arus bawah laut gede banget. Belum bisa ngitung yang ini. Inilah kekuatan yang harus kita sadari dan segera kita manfaatkan untuk ke depan anak cucu kita. Kekuatan ini yang ingin kita siapkan,” ujarnya.
Bahkan menurutnya sudah ramai investor ingin masuk dalam pembangunan green industrial park. “Dan nanti di bulan depan, kita mulai lagi green industrial park. Satu dulu, ini sudah ngantri yang pengen masuk karena apa? Energinya hijau. Tapi butuh investasi yang sangat besar dan kita nggak punya kemampuan. Sehingga swasta silahkan masuk,” pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda