Facebook Ganti Nama Meta, Aset Kripto Ikut Reli

Sabtu, 27 November 2021 - 21:30 WIB
Perubahan nama Facebook menjadi Meta dan munculnya istilah Metaverse turut mendorong kenaikan harga beberapa aset kripto. FOTO/iStock Photo
JAKARTA - Perubahan nama Facebook menjadi Meta dan munculnya istilah Metaverse turut mendorong kenaikan harga beberapa aset kripto . Aset kripto yang ikut reli berhubungan dengan Metaverse, yakni Decentraland (MANA) dan Sandbox (SAND).

"Bahkan setelah Facebook mengumumkan penggantian nama menjadi Meta, kedua aset kripto ini langsung melejit dan sempat menjadi aset kripto dengan persentase kenaikan yang tinggi," kata CEO Indodax Oscar Darmawan seperti dikutip melalui pernyataan resmi, Sabtu (27/11/2021).



Dikutip dari coinmarketcap.com, perdagangan MANA, baru-baru ini sempat tembus di level Rp74.770 atau mengalami kenaikan sebesar 5,96 persen. Sementara aset kripto SAND di posisi Rp105.559 atau naik 4,69 persen.



Oscar menjelaskan, Metaverse merupakan Augmented Reality (AR), di mana seseorang bisa melakukan apapun dan berinteraksi dengan orang lain secara virtual meskipun sampai saat ini baru banyak diimplementasikan di dunia gaming. Secara lebih sederhana, Metaverse adalah simulasi dunia manusia yang ada di internet.

"Setelah penggantian nama Facebook menjadi Meta, saya pikir ini sebagai suatu langkah yang sangat bagus. Bahkan setahu saya, perusahaan besar lainnya seperti Microsoft, Roblox, dan Nvidia kabarnya juga sedang mengembangkan perangkat untuk mendukung implementasi di dunia digital, dalam hal ini Metaverse," jelasnya.



Oscar mengatakan, tidak hanya Facebook yang tengah hype. Metaverse pun sama, bahkan merambah sampai ke urusan pemerintahan suatu negara seperti Barbados. Negara yang terletak di Kepulauan Karibia ini menjadi negara kepulauan pertama yang sedang mempersiapkan diri untuk pendirian kedutaan di realitas virtual Metaverse pasca penandatanganan perjanjian untuk mendirikan kedutaan digital di Decentraland.

"Langkah yang diambil Barbados adalah langkah yang unik dengan memanfaatkan teknologi untuk keperluan diplomatik," kata Oscar.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More