Kabar Baik dari Dubai, Angela Tanoesoedibjo: Konferensi Internasional Ekonomi Kreatif Digelar di Bali 2022
Jum'at, 10 Desember 2021 - 13:29 WIB
Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo menyambut, positif penyelenggaraan World Conference on Creative Economy (WCCE) 2020 berlangsung di Dubai dan mengumumkan WCCE 2022 akan diselenggarakan di Bali. Foto/Dok
DUBAI - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Wamenparekraf ), Angela Tanoesoedibjo menyambut, positif penyelenggaraan World Conference on Creative Economy (WCCE) 2020 berlangsung di Dubai Exhibition Centre, Uni Emirat Arab (UEA) pada 7-9 Desember 2021 dan mengumumkan WCCE 2022 akan diselenggarakan di Bali.
Hal itu terungkap dari unggahan akun Instagram @khalejesque, Jumat (9/12/2021). Angela menyambut gembira tahun 2022, dimana Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah dalam penyelengaraan WCCE, yaitu di Bali.
"Dengan semangat, kami dengan gembira mengumumkan WCCE coming home ke Bali, Indonesia pada tahun depan," ujar Angela, saat memberikan pidato dalam kunjungan kerjanya di Konferensi WCCE 2020 di Dubai, Kamis (9/12/2021), seperti dikutip dari akun @khalejesque.
Angela mengatakan, di masa pandemi COVID-19, kehadiran pemangku kepentingan yang terdiri dari perwakilan pemerintah dan pelaku ekonomi kreatif dari berbagai belahan dunia pada agenda konferensi internasional WCCE 2020 yang diadakan di Dubai tersebut patut diapresiasi.
"Terima kasih untuk para hadirin dan semua stakeholders yang hadir untuk pertama kalinya di masa pandemi ini di kota yang spektakuler ini," ujar Angela, seperti dikutip dari akun Instagram @dinadellyana.
Angela yang juga Ketua DPP Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital & Kreatif ini menuturkan pemerintah Indonesia melalui Kemenparekraf sangat bersemangat mengikuti pelaksanaan WCCE pada tahun ini di Dubai.
Pada 2018 lalu, Bali dipercaya dunia internasional sebagai tuan rumah perhelatan WCCE yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di BNDCC, Nusa Dua, Badung.
Berdasarkan lamanwww.wcce.id, World Conference on Creative Economy (WCCE) merupakan Konferensi Dunia tentang Ekonomi Kreatif dan merupakan forum kolaborasi antar-negara guna peningkatan kesadaran atas pentingnya strategi industri ekonomi kreatif.
Konferensi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, yang terdiri dari perwakilan dari pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, organisasi internasional, serta media dan pakar di bidang ini.
Hal itu terungkap dari unggahan akun Instagram @khalejesque, Jumat (9/12/2021). Angela menyambut gembira tahun 2022, dimana Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah dalam penyelengaraan WCCE, yaitu di Bali.
"Dengan semangat, kami dengan gembira mengumumkan WCCE coming home ke Bali, Indonesia pada tahun depan," ujar Angela, saat memberikan pidato dalam kunjungan kerjanya di Konferensi WCCE 2020 di Dubai, Kamis (9/12/2021), seperti dikutip dari akun @khalejesque.
Baca Juga
Angela mengatakan, di masa pandemi COVID-19, kehadiran pemangku kepentingan yang terdiri dari perwakilan pemerintah dan pelaku ekonomi kreatif dari berbagai belahan dunia pada agenda konferensi internasional WCCE 2020 yang diadakan di Dubai tersebut patut diapresiasi.
"Terima kasih untuk para hadirin dan semua stakeholders yang hadir untuk pertama kalinya di masa pandemi ini di kota yang spektakuler ini," ujar Angela, seperti dikutip dari akun Instagram @dinadellyana.
Angela yang juga Ketua DPP Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital & Kreatif ini menuturkan pemerintah Indonesia melalui Kemenparekraf sangat bersemangat mengikuti pelaksanaan WCCE pada tahun ini di Dubai.
Pada 2018 lalu, Bali dipercaya dunia internasional sebagai tuan rumah perhelatan WCCE yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di BNDCC, Nusa Dua, Badung.
Berdasarkan lamanwww.wcce.id, World Conference on Creative Economy (WCCE) merupakan Konferensi Dunia tentang Ekonomi Kreatif dan merupakan forum kolaborasi antar-negara guna peningkatan kesadaran atas pentingnya strategi industri ekonomi kreatif.
Konferensi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, yang terdiri dari perwakilan dari pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, organisasi internasional, serta media dan pakar di bidang ini.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda