Selamatkan Krakatau Steel, Erick Thohir Bertemu Bos Perusahaan Baja Korsel
Jum'at, 10 Desember 2021 - 23:07 WIB
JAKARTA - Kementerian BUMN berupaya menyelamatkan keuangan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) melalui renegosiasi dengan produsen baja asal Korea Selatan, Pohang Steel and Iron Company (Posco) ihwal pembagian saham di PT Krakatau Posco.
Kementerian BUMN berkeinginan agar kepemilikan saham KRAS di Krakatau Posco menjadi 50%, sementara 50% persen lainnya milik Posco. Saat ini komposisi terbagi atas 70% untuk Posco dan 30 % milik emiten pelat merah itu.
Proses negosiasi itu pun masuk dalam skema restrukturisasi keuangan dan utang KRA. Adapun total utangnya mencapai USD2,2 miliar atau setara Rp31 triliun.
"Kalau Posco-nya mau sahamnya kita jadikan 50%. Saham Posco turun dari 70% ke 50%, Posco mau nggak? Ya belum tahu, tapi itu masuk dalam skema restrukturisasi tahun depan," kata Menteri BUMN Erick Thohir, Jumat (10/12/2021).
Erick pun sudah mengundang Presiden Direktur Krakatau Posco Kim Kwang Moo untuk melakukan pertemuan di Kementerian BUMN pada hari ini. Dalam kesempatan itu, dia mengaku pembicaraan berlangsung cukup positif.
Kerja sama KRAS dan Posco diyakini mampu memperkuat rantai pasok (supply chain) industri baja Tanah Air. Bahkan, memberikan keuntungan bisnis diantara dua pihak.
"Hari ini saya berdiskusi dengan Posco, di mana saya ingin mempelajari kerja sama yang lebih dalam antara Indonesia-Korea untuk membangun ekosistem baja nasional. Apalagi kita ketahui, kita memiliki market yang besar dan kita sedang memperbaiki supply chain kita," kata dia.
"Jadi saya sampaikan adalah saya percaya diskusi ini sangat positif. Bagaimana kita bergerak maju untuk menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan, dan ini adalah sesuatu yang sangat ingin kami lakukan untuk menciptakan supply chain yang baik untuk indonesia," paparnya.
Kementerian BUMN berkeinginan agar kepemilikan saham KRAS di Krakatau Posco menjadi 50%, sementara 50% persen lainnya milik Posco. Saat ini komposisi terbagi atas 70% untuk Posco dan 30 % milik emiten pelat merah itu.
Proses negosiasi itu pun masuk dalam skema restrukturisasi keuangan dan utang KRA. Adapun total utangnya mencapai USD2,2 miliar atau setara Rp31 triliun.
"Kalau Posco-nya mau sahamnya kita jadikan 50%. Saham Posco turun dari 70% ke 50%, Posco mau nggak? Ya belum tahu, tapi itu masuk dalam skema restrukturisasi tahun depan," kata Menteri BUMN Erick Thohir, Jumat (10/12/2021).
Erick pun sudah mengundang Presiden Direktur Krakatau Posco Kim Kwang Moo untuk melakukan pertemuan di Kementerian BUMN pada hari ini. Dalam kesempatan itu, dia mengaku pembicaraan berlangsung cukup positif.
Kerja sama KRAS dan Posco diyakini mampu memperkuat rantai pasok (supply chain) industri baja Tanah Air. Bahkan, memberikan keuntungan bisnis diantara dua pihak.
"Hari ini saya berdiskusi dengan Posco, di mana saya ingin mempelajari kerja sama yang lebih dalam antara Indonesia-Korea untuk membangun ekosistem baja nasional. Apalagi kita ketahui, kita memiliki market yang besar dan kita sedang memperbaiki supply chain kita," kata dia.
"Jadi saya sampaikan adalah saya percaya diskusi ini sangat positif. Bagaimana kita bergerak maju untuk menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan, dan ini adalah sesuatu yang sangat ingin kami lakukan untuk menciptakan supply chain yang baik untuk indonesia," paparnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda