Sektor Pertambangan, Perkebunan dan Konstruksi Siap Dibuka Saat New Normal
Senin, 08 Juni 2020 - 17:37 WIB
JAKARTA - Sektor pertambangan, perkebunan dan sektor konstruksi dinilai sebagai sektor ekonomi yang paling siap dibuka kembali di masa transisi menuju kenormalan baru atau new normal. Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Septian Hario Seto, mengatakan, pembukaan sektor tersebut akan mempercepat realisasi komitmen investasi di Indonesia.
"Sektor pertambangan adalah salah satu sektor yang dibuka terlebih dahulu oleh pemerintah. Kita juga siapkan sektor konstruksi, sebab sektor ini mendatangkan investasi cukup besar. Ada LRT, kereta cepat Jakarta-Bandung. Kalau proses konstruksinya tidak jalan, maka ini bisa menghambat," kata Deputi Seto di Jakarta, Senin (8/6/2020).
( )
Terkait pembukaan kembali sektor pertambangan dan sektor konstruksi, Deputi Seto mengatakan, kementerian terkait telah menyiapkan protokol kesehatan yang harus diterapkan oleh para pekerja di kedua sektor tersebut.
Adapun, pembukaan kembali sektor pertambangan dan sektor konstruksi akan dilakukan bertahap sesuai dengan kondisi perkembangan kasus covid-19 di suatu daerah. "Kita akan lihat daerah per daerah. Daerah mana yang kasus covid-nya sudah terkendali. Kita akan mengikuti acuan tersebut," terangnya.
Deputi Seto berpesan agar setiap pemangku kepentingan di tiap sektor ekonomi secara ketat mengawasi penerapan protokol kesehatan. Hal ini perlu dilakukan agar gelombang kedua penyebaran covid-19 tidak terjadi di Indonesia.
"Soal pengawasan protokol kesehatan, saya menilai tingkat kedisiplinan masyarakat dalam memakai masker sudah tinggi. Mungkin tinggal physichal distancing dan cuci tangan. Nanti tinggal tingkat kedisiplinan sektor usahanya mengingatkan karyawan atau customer yang datang agar mematuhi protokol mereka," ucapnya.
Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mempersilakan sembilan sektor ekonomi untuk dibuka kembali di masa transisi menuju kenormalan baru atau new normal. Adapun sembilan sektor yang ditetapkan untuk dibuka kembali meliputi; pertambangan, perminyakan, industri, konstruksi, perkebunan, pertanian dan peternakan, perikanan, logistik, dan transportasi barang.
"Sektor pertambangan adalah salah satu sektor yang dibuka terlebih dahulu oleh pemerintah. Kita juga siapkan sektor konstruksi, sebab sektor ini mendatangkan investasi cukup besar. Ada LRT, kereta cepat Jakarta-Bandung. Kalau proses konstruksinya tidak jalan, maka ini bisa menghambat," kata Deputi Seto di Jakarta, Senin (8/6/2020).
( )
Terkait pembukaan kembali sektor pertambangan dan sektor konstruksi, Deputi Seto mengatakan, kementerian terkait telah menyiapkan protokol kesehatan yang harus diterapkan oleh para pekerja di kedua sektor tersebut.
Adapun, pembukaan kembali sektor pertambangan dan sektor konstruksi akan dilakukan bertahap sesuai dengan kondisi perkembangan kasus covid-19 di suatu daerah. "Kita akan lihat daerah per daerah. Daerah mana yang kasus covid-nya sudah terkendali. Kita akan mengikuti acuan tersebut," terangnya.
Deputi Seto berpesan agar setiap pemangku kepentingan di tiap sektor ekonomi secara ketat mengawasi penerapan protokol kesehatan. Hal ini perlu dilakukan agar gelombang kedua penyebaran covid-19 tidak terjadi di Indonesia.
"Soal pengawasan protokol kesehatan, saya menilai tingkat kedisiplinan masyarakat dalam memakai masker sudah tinggi. Mungkin tinggal physichal distancing dan cuci tangan. Nanti tinggal tingkat kedisiplinan sektor usahanya mengingatkan karyawan atau customer yang datang agar mematuhi protokol mereka," ucapnya.
Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mempersilakan sembilan sektor ekonomi untuk dibuka kembali di masa transisi menuju kenormalan baru atau new normal. Adapun sembilan sektor yang ditetapkan untuk dibuka kembali meliputi; pertambangan, perminyakan, industri, konstruksi, perkebunan, pertanian dan peternakan, perikanan, logistik, dan transportasi barang.
(akr)
tulis komentar anda