Kantongi SLO, PLTA Poso Dukung Transisi ke Energi Terbarukan
Selasa, 14 Desember 2021 - 17:32 WIB
MAKASSAR - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi dan Poso Energy, berhasil merampungkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso Ekstensi Tahap 2 berkapasitas 4x50MW atau 200MW.
Ekstensi tersebut sudah mengantongi Sertifikat Laik Operasi (SLO), sehingga dapat meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sulawesi sebesar 515 MW. Rampungnya pembangunan PLTA itu ditandai dengan keluarnya SLO untuk unit 3 dan 4 pada 10 Desember 2021, sedangkan SLO unit 1 dan 2 telah keluar lebih dulu pada bulan September 2021.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi, Defiar Anis menjelaskan, PLTA Poso memiliki total kapasitas 515 MW dengan rincian PLTA Poso Eksisting berkapasitas 3X65MW yang telah beroperasi sejak tahun 2012.
"PLTA Poso Ekstensi Tahap 1 berkapasitas 4X30MW telah beroperasi sejak Februari 2020 dan PLTA Poso Ekstensi Tahap 2 ini memiliki kapasitas 4X50MW dan akan segera bergabung dalam sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel)," jelas Anis.
Sebelum masuknya PLTA Poso Ekstensi Tahap 2 ini, cadangan daya sistem Sulbagsel adalah 591,5MW dengan beban puncak sistem kelistrikan Sulbagsel adalah 1517,6 MW dan daya mampu sebesar 2109,1 MW.
Jika PLTA Poso yang baru ini masuk maka cadangan daya akan meningkat menjadi 791,5MW dan daya mampu akan meningkat menjadi 2309,1MW dengan bauran energi terbarukan sebesar 40% atau sebesar 940 M.
"Jika PLTA Poso ekstensi tahap 2 ini masuk ke dalam sistem maka bauran energi baru terbarukan untuk sistem Sulbagsel telah mencapai 40% dari total daya mampu yang ada, menjadikan Bauran Tertinggi Di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat membantu mengejar target bauran EBT di Indonesia sebesar 23% pada tahun 2025 dan mengejar target Zero Emmision di tahun 2060," pungkas Anis.
Ekstensi tersebut sudah mengantongi Sertifikat Laik Operasi (SLO), sehingga dapat meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sulawesi sebesar 515 MW. Rampungnya pembangunan PLTA itu ditandai dengan keluarnya SLO untuk unit 3 dan 4 pada 10 Desember 2021, sedangkan SLO unit 1 dan 2 telah keluar lebih dulu pada bulan September 2021.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi, Defiar Anis menjelaskan, PLTA Poso memiliki total kapasitas 515 MW dengan rincian PLTA Poso Eksisting berkapasitas 3X65MW yang telah beroperasi sejak tahun 2012.
"PLTA Poso Ekstensi Tahap 1 berkapasitas 4X30MW telah beroperasi sejak Februari 2020 dan PLTA Poso Ekstensi Tahap 2 ini memiliki kapasitas 4X50MW dan akan segera bergabung dalam sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel)," jelas Anis.
Sebelum masuknya PLTA Poso Ekstensi Tahap 2 ini, cadangan daya sistem Sulbagsel adalah 591,5MW dengan beban puncak sistem kelistrikan Sulbagsel adalah 1517,6 MW dan daya mampu sebesar 2109,1 MW.
Jika PLTA Poso yang baru ini masuk maka cadangan daya akan meningkat menjadi 791,5MW dan daya mampu akan meningkat menjadi 2309,1MW dengan bauran energi terbarukan sebesar 40% atau sebesar 940 M.
"Jika PLTA Poso ekstensi tahap 2 ini masuk ke dalam sistem maka bauran energi baru terbarukan untuk sistem Sulbagsel telah mencapai 40% dari total daya mampu yang ada, menjadikan Bauran Tertinggi Di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat membantu mengejar target bauran EBT di Indonesia sebesar 23% pada tahun 2025 dan mengejar target Zero Emmision di tahun 2060," pungkas Anis.
(agn)
tulis komentar anda