Dana Desa Tembus Rp400,1 Triliun, Jokowi: Hati-hati Pengelolaannya!
Senin, 20 Desember 2021 - 10:58 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah telah menyalurkan dana desa mencapai Rp400,1 triliun sejak 2015. Kepala Negara pun mengingatkan pengelolaan dana ini harus hati-hati dan tepat sasaran.
"Perlu saya ingatkan bahwa penyaluran dana desa sejak tahun 2015 sampai saat ini kita sudah menyalurkan Rp400,1 triliun," kata Jokowi saat meluncurkan Sertifikat Badan Hukum Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dan Peresmian Pembukaan Rakornas BUM Desa di Jakarta, Senin (20/12/2021).
Presiden merinci pada 2015 pemerintah menyalurkan dana desa sebesar Rp20,8 triliun, kemudian pada 2016 menyalurkan Rp46,7 triliun, pada 2017 menyalurkan Rp59,8 triliun, 2018 sebesar Rp59,8 triliun, 2019 Rp69,8 triliun, pada 2020 Rp71,1 triliun, dan pada 2021 Rp72 triliun. "Totalnya Rp400,1 triliun," tandasnya.
Di sisi lain, Jokowi melihat APBD desa juga meningkat drastis. Pada 2014 rata-rata berkisar Rp329 juta, kemudian pada 2015 naik menjadi Rp701 juta, dan pada tahun ini tembus Rp1,6 miliar. "Hati-hati pengelolaan dana desa yang jumlahnya tak sedikit. Jumlahnya sangat besar sekali," tukasnya.
"Sekali lagi Rp400,1 triliun gede sekali. Begitu salah sasaran, begitu tata kelola tidak baik, bisa lari ke mana-mana. Ini perlu saya ingatkan," tegas mantan Gubernur DKI.
Kendati demikian, berdasarkan data yang dikantongi Jokowi, peningkatan penyaluran dana desa juga diikuti dengan besarnya pembangunan fisik di desa. Jalan desa misalnya sudah terbangun 227 ribu kilometer, embung berukuran kecil 4.500 unit, irigasi 71.000 unit, jembatan 1,3 juta meter itu, pasar desa 10.300 unit, BUMDes saat ini juga telah mencapai 57.200 unit.
Kemudian untuk peningkatan kualitas hidup air bersih 1,2 juta KM, Posyandu 38.000 unit, Polindes 12 ribu unit, drainase 38 juta meter, sumur 59.000 unit, Paud tambahan 56 ribu unit, fasilitas olahraga, MCK. Selain itu, yang sangat drastis adalah kenaikan BUMDesa, yaitu naik 600,6% dari 2014 sebanyak 8.100 melompat menjadi 57.200 pada saat ini.
"Perlu saya ingatkan bahwa penyaluran dana desa sejak tahun 2015 sampai saat ini kita sudah menyalurkan Rp400,1 triliun," kata Jokowi saat meluncurkan Sertifikat Badan Hukum Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dan Peresmian Pembukaan Rakornas BUM Desa di Jakarta, Senin (20/12/2021).
Presiden merinci pada 2015 pemerintah menyalurkan dana desa sebesar Rp20,8 triliun, kemudian pada 2016 menyalurkan Rp46,7 triliun, pada 2017 menyalurkan Rp59,8 triliun, 2018 sebesar Rp59,8 triliun, 2019 Rp69,8 triliun, pada 2020 Rp71,1 triliun, dan pada 2021 Rp72 triliun. "Totalnya Rp400,1 triliun," tandasnya.
Di sisi lain, Jokowi melihat APBD desa juga meningkat drastis. Pada 2014 rata-rata berkisar Rp329 juta, kemudian pada 2015 naik menjadi Rp701 juta, dan pada tahun ini tembus Rp1,6 miliar. "Hati-hati pengelolaan dana desa yang jumlahnya tak sedikit. Jumlahnya sangat besar sekali," tukasnya.
"Sekali lagi Rp400,1 triliun gede sekali. Begitu salah sasaran, begitu tata kelola tidak baik, bisa lari ke mana-mana. Ini perlu saya ingatkan," tegas mantan Gubernur DKI.
Kendati demikian, berdasarkan data yang dikantongi Jokowi, peningkatan penyaluran dana desa juga diikuti dengan besarnya pembangunan fisik di desa. Jalan desa misalnya sudah terbangun 227 ribu kilometer, embung berukuran kecil 4.500 unit, irigasi 71.000 unit, jembatan 1,3 juta meter itu, pasar desa 10.300 unit, BUMDes saat ini juga telah mencapai 57.200 unit.
Kemudian untuk peningkatan kualitas hidup air bersih 1,2 juta KM, Posyandu 38.000 unit, Polindes 12 ribu unit, drainase 38 juta meter, sumur 59.000 unit, Paud tambahan 56 ribu unit, fasilitas olahraga, MCK. Selain itu, yang sangat drastis adalah kenaikan BUMDesa, yaitu naik 600,6% dari 2014 sebanyak 8.100 melompat menjadi 57.200 pada saat ini.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda