Premium Sulit Dihapus Gara-gara Mafia Migas, Ahok: Setuju..!
Selasa, 28 Desember 2021 - 14:39 WIB
JAKARTA - Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sepakat, maju mundur penghapusan Bahan Bakar Minyak (BBM) Premium karena dihambat mafia migas. Keberadaan mafia migas kerap dituding sebagai penyebab sulitnya Pertamina menghapus bensin Premium.
"Setuju..." kata Ahok, kepada SINDOnews, Selasa (28/12/2021).
Menurut dia strategi penghapusan premium dilakukan Pertamina ialah dengan cara terus mensosialisikan manfaat BBM dengan kualitas yang lebih tinggi. Strategi tersebut dianggap efektif menekan konsumsi bensin Premium yang saat ini sudah jauh berkurang.
Saat ini, konsumsi terbesar beralih ke Pertalite dengan jumlah mencapai 80% secara nasional. Itu alasan mengapa bensin Premium akan dihapus mulai tahun depan. Ahok mendukung penuh apabila Premium dihapus dari peredaran.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengusulkan kepada pemerintah, apabila Pertamina tetap mendapatkan mandat untuk menyalurkan BBM bersubsidi tetap lebih baik dialokasikan ke Pertalite untuk mengakomodir daya beli masyarakat tidak mampu.
Pasalnya, BBM Pertalite tergolong BBM Non Subsidi mengikuti pergerakan harga minyak dunia. "Subsidi bisa dialihkan ke Pertalite. Itu seharusnya jika subsidi BBM tetap diterapkan," kata dia.
Namun demikian, Ahok tidak menjabarkan secara detail mekanisme subsidi Pertalite yang saat ini sedang diusulkan ke pemerintah. Mekanisme perhitungan ada di ranah direksi. "Soal teknis ini bisa tanya ke direksi," jelasnya.
"Setuju..." kata Ahok, kepada SINDOnews, Selasa (28/12/2021).
Menurut dia strategi penghapusan premium dilakukan Pertamina ialah dengan cara terus mensosialisikan manfaat BBM dengan kualitas yang lebih tinggi. Strategi tersebut dianggap efektif menekan konsumsi bensin Premium yang saat ini sudah jauh berkurang.
Saat ini, konsumsi terbesar beralih ke Pertalite dengan jumlah mencapai 80% secara nasional. Itu alasan mengapa bensin Premium akan dihapus mulai tahun depan. Ahok mendukung penuh apabila Premium dihapus dari peredaran.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengusulkan kepada pemerintah, apabila Pertamina tetap mendapatkan mandat untuk menyalurkan BBM bersubsidi tetap lebih baik dialokasikan ke Pertalite untuk mengakomodir daya beli masyarakat tidak mampu.
Pasalnya, BBM Pertalite tergolong BBM Non Subsidi mengikuti pergerakan harga minyak dunia. "Subsidi bisa dialihkan ke Pertalite. Itu seharusnya jika subsidi BBM tetap diterapkan," kata dia.
Namun demikian, Ahok tidak menjabarkan secara detail mekanisme subsidi Pertalite yang saat ini sedang diusulkan ke pemerintah. Mekanisme perhitungan ada di ranah direksi. "Soal teknis ini bisa tanya ke direksi," jelasnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda