Usai Merger, Perindo Perkuat Bisnis Pengolahan dan Perdagangan Ikan
Kamis, 30 Desember 2021 - 11:24 WIB
Adapun RNI akan mendukung dengan memperkuat sourcing di hulu dan memuluskan jalan ekspor yang akan disinergikan dengan PT PPI (Persero).
“Kita terus melihat peluang yang akan kita kerjakan bersama dengan anggota BUMN Klaster Pangan untuk mengembalikan kejayaan PT Perikanan Indonesia,” ujarnya pada kesempatan yang sama.
Sementara itu, Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono menegaskan perseroan tengah bersiap lari kencang pada 2022.
Menurut dia, Perindo bakal mengokohkan lini bisnis pengolahan dan perdagangan ikan atau fish processing and trading sebagai tumpuan bisnis utama perseroan ke depan.
Hal ini dilakukan usai Perikanan Indonesia resmi merger dengan Perikanan Nusantara . Dengan merger, lini bisnis pengolahan dan perdagangan ikan akan dikokohkan sebagai kontribusi utama bisnis perikanan.
Pasalnya, sebelum merger, lini bisnis pengolahan dan perdagangan ikan PT Perikanan Indonesia masih kurang optimal, di mana penopang pendapatan sebelum merger adalah lini bisnis kepelabuhanan.
“Ke depan, bisnis BUMN perikanan harus kembali ke marwahnya yaitu berbisnis ikan. Oleh karena itu, pengolahan dan perdagangan akan kami genjot,” tandasnya.
“Kita terus melihat peluang yang akan kita kerjakan bersama dengan anggota BUMN Klaster Pangan untuk mengembalikan kejayaan PT Perikanan Indonesia,” ujarnya pada kesempatan yang sama.
Sementara itu, Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono menegaskan perseroan tengah bersiap lari kencang pada 2022.
Menurut dia, Perindo bakal mengokohkan lini bisnis pengolahan dan perdagangan ikan atau fish processing and trading sebagai tumpuan bisnis utama perseroan ke depan.
Hal ini dilakukan usai Perikanan Indonesia resmi merger dengan Perikanan Nusantara . Dengan merger, lini bisnis pengolahan dan perdagangan ikan akan dikokohkan sebagai kontribusi utama bisnis perikanan.
Pasalnya, sebelum merger, lini bisnis pengolahan dan perdagangan ikan PT Perikanan Indonesia masih kurang optimal, di mana penopang pendapatan sebelum merger adalah lini bisnis kepelabuhanan.
“Ke depan, bisnis BUMN perikanan harus kembali ke marwahnya yaitu berbisnis ikan. Oleh karena itu, pengolahan dan perdagangan akan kami genjot,” tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda