Uji Sistem Umrah RI di Saudi, Jemaah Diminta Patuhi Aturan Karantina
Minggu, 02 Januari 2022 - 16:55 WIB
JAKARTA - Sebanyak 25 orang Tim Advance Umrah Uji Sistem Indonesia tengah melakukan pemantauan lokasi ibadah di Arab Saudi . Tim terdiri dari para pengusaha pemilik Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang tergabung dalam lintas asosiasi diantaranya Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Himpuh, Ampuh, Sapuhi, Asphuri, dan Asphurindo.
Wakil Ketua Umum AMPHURI HM Azhar Gazali mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil kunjungannya, tidak ada sesuatu yang istimewa saat tiba di Arab Saudi. Artinya, proses yang dijalankan hampir sama dengan umrah pada saat normal.
Menurut dia, yang berbeda hanya pada saat PCR, di mana tes PCR harus dilakukan di laboratorium yang diusulkan oleh pihak Arab Saudi.
“Pada saat ketibaan yang berbeda itu hasil PCR kita. Hasil PCR ini pun hanya untuk memastikan bahwa PCR yang kita lakukan adalah PCR yang dilakukan di laboratorium yang dituju oleh pihak Saudi,” ujarnya secara virtual, Minggu (2/1/2022).
Tahapan berikutnya yakni dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh dokumen perjalanan seperti visa dan paspor. Usai semua terlaksana, dia dan Tim Advance lainnya dibawa oleh tim dari Saudi untuk melakukan karantina.
“Jadi, total 25 orang Tim Advance termasuk kami dari AMPHURI ini melaksanakan aturan untuk melakukan karantina selama 5 hari di Jeddah,” ucapnya.
Lebih lanjut, Azhar mengingatkan kepada calon jemaah umrah untuk mematuhi aturan karantina. Hal ini penting karena selain untuk keselamatan, juga agar tidak ada kasus yang bisa berujung pada penutupan kembali izin bagi jemaah umrah RI oleh pihak Saudi.
“Kita sampaikan bahwa karantina ini harus benar-benar diperhatikan, harus benar-benar tertib. Jangan melanggar peraturan, jangan ke luar dari hotel. Kita tidak mau case yang tahun lalu terulang kembali, sehingga umrah dengan alasan kita banyak melakukan pelanggaran, maka ditutup lagi,” tukasnya.
Wakil Ketua Umum AMPHURI HM Azhar Gazali mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil kunjungannya, tidak ada sesuatu yang istimewa saat tiba di Arab Saudi. Artinya, proses yang dijalankan hampir sama dengan umrah pada saat normal.
Menurut dia, yang berbeda hanya pada saat PCR, di mana tes PCR harus dilakukan di laboratorium yang diusulkan oleh pihak Arab Saudi.
“Pada saat ketibaan yang berbeda itu hasil PCR kita. Hasil PCR ini pun hanya untuk memastikan bahwa PCR yang kita lakukan adalah PCR yang dilakukan di laboratorium yang dituju oleh pihak Saudi,” ujarnya secara virtual, Minggu (2/1/2022).
Baca Juga
Tahapan berikutnya yakni dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh dokumen perjalanan seperti visa dan paspor. Usai semua terlaksana, dia dan Tim Advance lainnya dibawa oleh tim dari Saudi untuk melakukan karantina.
“Jadi, total 25 orang Tim Advance termasuk kami dari AMPHURI ini melaksanakan aturan untuk melakukan karantina selama 5 hari di Jeddah,” ucapnya.
Lebih lanjut, Azhar mengingatkan kepada calon jemaah umrah untuk mematuhi aturan karantina. Hal ini penting karena selain untuk keselamatan, juga agar tidak ada kasus yang bisa berujung pada penutupan kembali izin bagi jemaah umrah RI oleh pihak Saudi.
“Kita sampaikan bahwa karantina ini harus benar-benar diperhatikan, harus benar-benar tertib. Jangan melanggar peraturan, jangan ke luar dari hotel. Kita tidak mau case yang tahun lalu terulang kembali, sehingga umrah dengan alasan kita banyak melakukan pelanggaran, maka ditutup lagi,” tukasnya.
(ind)
tulis komentar anda