2 Tahun Puasa, Produsen Makanan dan Minuman Siap-siap Naikkan Harga di 2022

Senin, 03 Januari 2022 - 18:20 WIB
Konsumen memilih produk makanan di supermarket. Foto/Dok SINDOnews/Yorri Farli
JAKARTA - Memasuki tahun baru 2022, produsen makanan dan minuman (mamin) ancang-ancang menaikkan harga produk. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman menyampaikan dua alasan dibalik kenaikan harga ini.

Pertama, perusahaan mamin sudah dua tahun tidak menaikkan harga. Kedua, dampak pandemi Covid-19 menyebabkan semua bahan pangan mengalami kenaikan yang luar biasa.



"Tahun 2022 kebanyakan produsen menaikkan harga karena sudah dua tahun puasa (tidak menaikkan harga). Saya mendengar beberapa produsen sudah mengumumkan kenaikan harga akhir tahun lalu dan dimulai Januari 2022 ini," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Senin (3/1/2022).



Adhi memperkirakan kenaikan harga makanan dan minuman berkisar 4%-7%. Menurut dia, kenaikan harga ini sebenarnya tidak terlalu besar jika dibandingkan kenaikan bahan baku dan bahan lainnya mengingat produk pangan olahan sangat sensitif di Indonesia.



"Perkiraan saya 4%-7% itu moderat kenaikannya sehingga tetap terjangkau. Kalau naiknya terlalu tinggi, daya beli masyarakat juga tidak terjangkau," tuturnya.

Dia menambahkan, kenaikan harga mamin sudah diperhitungkan oleh Gapmmi sehingga tidak akan mengganggu target pertumbuhan industri mamin yang sebesar 5%-7% pada tahun ini. Adhi juga berharap kenaikan harga mamin tidak memberatkan konsumen.

"Kami sudah memperhitungkan dan tentunya tahun 2022 sudah mulai banyak masyarakat yang beraktivitas serta dukungan pemerintah melalui program pemulihan ekonomi. Kami yakin kenaikan harga tidak terlalu memberatkan konsumen," pungkasnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More