eFishery Peroleh Pendanaan Seri C Senilai Rp1,286 Triliun
Selasa, 11 Januari 2022 - 13:08 WIB
(Baca juga:eFishery Ajak Milenial Bangun Ekosistem Industri Akuakultur)
Sejak didirikan 2013, ribuan smart feeders telah digunakan dan melayani lebih dari 30.000 pembudidaya dari 24 provinsi di Indonesia. Di puncak pandemi, eFishery meningkatkan jaringannya sepuluh kali lipat sejak Desember 2020, dan memperkuat adopsi layanan penjualan pakan serta ikan hasil budidaya.
Aakash Kapoor, VP, Sequoia India mengatakan dengan pasar sebesar USD20 miliar serta rantai pasok yang kompleks dan terfragmentasi, akuakultur menjadi salah satu peluang terbesar dan paling menarik di Indonesia. “Hal itu yang menjadikan kerjasama dengan eFishery, sebagai pemimpin pasar di sektor ini, menjadi menarik,” ungkap Aakash Kapoor.
Menurut Johan Surani, VP, Sequoia India, eFishery menawarkan berbagai produk, mulai dari teknologi seperti alat pemberi pakan, pengadaan pakan, hingga penjualan hasil panen. Seluruh elemen tersebut, dikombinasikan dengan akses terhadap pembiayaan, menjadikan model bisnis eFishery komprehensif dan strategis untuk melayani pasar ini.
“Tim Sequoia Capital India terkesan dengan pertumbuhan dan fundamental bisnis yang kuat dan bersemangat dengan prospek masa depan eFishery,” ujar Johan Surani.
Rangkaian inovasi yang eFishery ciptakan di antaranya eFarm dan eFisheryKu. eFarm merupakan platform online yang menyediakan informasi lengkap dan mudah dipahami mengenai operasional tambak udang pembudidaya. Sedangkan eFisheryKu merupakan platform terintegrasi di mana pembudidaya ikan dapat membeli berbagai keperluan budidaya, seperti pakan ikan, dengan harga yang kompetitif.
Pembudidaya juga dapat mengajukan permodalan melalui eFund, yang menghubungkan pembudidaya ikan secara langsung dengan institusi keuangan. Komponen utama dari eFund adalah Kabayan (Kasih, Bayar Nanti), sebuah layanan yang memberikan pembudidaya ikan modal produktif yang dapat digunakan untuk membeli sarana produksi budidaya dengan sistem pembayaran tempo.
Keseluruhan proses dilakukan secara praktis melalui aplikasi eFisheryKu. Hingga saat ini, lebih dari 7.000 pembudidaya telah didukung oleh layanan ini, dengan total pinjaman yang disetujui melebihi Rp400 miliar.
(Baca juga:eFishery Beri Kontribusi Rp390,43 Miliar ke Perekonomian RI)
Gibran Huzaifah, Co-founder dan CEO eFishery mengatakan pihaknya fokus menghadirkan solusi untuk meningkatkan produktivitas pembudidaya. Melalui pengenalan teknologi yang baru, pihaknya merampingkan usaha budidaya ikan dan udang, menjadikan industri ini lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan.
Sejak didirikan 2013, ribuan smart feeders telah digunakan dan melayani lebih dari 30.000 pembudidaya dari 24 provinsi di Indonesia. Di puncak pandemi, eFishery meningkatkan jaringannya sepuluh kali lipat sejak Desember 2020, dan memperkuat adopsi layanan penjualan pakan serta ikan hasil budidaya.
Aakash Kapoor, VP, Sequoia India mengatakan dengan pasar sebesar USD20 miliar serta rantai pasok yang kompleks dan terfragmentasi, akuakultur menjadi salah satu peluang terbesar dan paling menarik di Indonesia. “Hal itu yang menjadikan kerjasama dengan eFishery, sebagai pemimpin pasar di sektor ini, menjadi menarik,” ungkap Aakash Kapoor.
Menurut Johan Surani, VP, Sequoia India, eFishery menawarkan berbagai produk, mulai dari teknologi seperti alat pemberi pakan, pengadaan pakan, hingga penjualan hasil panen. Seluruh elemen tersebut, dikombinasikan dengan akses terhadap pembiayaan, menjadikan model bisnis eFishery komprehensif dan strategis untuk melayani pasar ini.
“Tim Sequoia Capital India terkesan dengan pertumbuhan dan fundamental bisnis yang kuat dan bersemangat dengan prospek masa depan eFishery,” ujar Johan Surani.
Rangkaian inovasi yang eFishery ciptakan di antaranya eFarm dan eFisheryKu. eFarm merupakan platform online yang menyediakan informasi lengkap dan mudah dipahami mengenai operasional tambak udang pembudidaya. Sedangkan eFisheryKu merupakan platform terintegrasi di mana pembudidaya ikan dapat membeli berbagai keperluan budidaya, seperti pakan ikan, dengan harga yang kompetitif.
Pembudidaya juga dapat mengajukan permodalan melalui eFund, yang menghubungkan pembudidaya ikan secara langsung dengan institusi keuangan. Komponen utama dari eFund adalah Kabayan (Kasih, Bayar Nanti), sebuah layanan yang memberikan pembudidaya ikan modal produktif yang dapat digunakan untuk membeli sarana produksi budidaya dengan sistem pembayaran tempo.
Keseluruhan proses dilakukan secara praktis melalui aplikasi eFisheryKu. Hingga saat ini, lebih dari 7.000 pembudidaya telah didukung oleh layanan ini, dengan total pinjaman yang disetujui melebihi Rp400 miliar.
(Baca juga:eFishery Beri Kontribusi Rp390,43 Miliar ke Perekonomian RI)
Gibran Huzaifah, Co-founder dan CEO eFishery mengatakan pihaknya fokus menghadirkan solusi untuk meningkatkan produktivitas pembudidaya. Melalui pengenalan teknologi yang baru, pihaknya merampingkan usaha budidaya ikan dan udang, menjadikan industri ini lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan.
tulis komentar anda