Menparekraf Sandiaga Uno: RI Bakal Fokus pada Peningkatan Profesional Pariwisata di ASEAN
Jum'at, 21 Januari 2022 - 19:31 WIB
JAKARTA - Indonesia saat ini akan lebih memfokuskan diri terhadap peningkatan kualitas profesional pariwisata di kawasan ASEAN dengan mengadopsi teknologi sebagai upaya mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di 2022.
Keyakinan itu disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara “The 25th Meeting Of The ASEAN Tourism Ministers Meeting” yang diadakan secara daring, yang diselenggarakan pada Rabu (19/1/2022).
“Ke depan, diharapkan para profesional pariwisata tidak hanya melebarkan keterampilan dan bakat yang mumpuni di kawasan ASEAN saja, tetapi juga di negara lainnya seperti Jepang, Korea, Australia, dan Selandia Baru,” ungkap Sandiaga Uno.
Menurut Sandiaga, dengan bentuk peningkatan keterampilan bagi profesional pariwisata dapat menjadikannya sebagai investasi dengan kontribusi secara signifikan, guna untuk mengembangkan sektor parekraf sebagaimana investasi mampu memberikan kontribusi dalam memulihkan ekonomi di wilayah tertentu.
Ia melanjutkan bahwa untuk Negara Indonesia arahannya adalah untuk lebih fokus pada lingkungan profesional pariwisata ASEAN, dengan langkah mendorong pemanfaatan teknologi, memfasilitasi profesional, sampai dengan menyuplai keterampilan dan bakat mereka tidak hanya di dalam kawasan ASEAN. Yang perlu digaris bawahi ini berlaku untuk negara lainnya, seperti China, Jepang, Korea, Australia, dan Selandia Baru.
Mungkin suatu saat nanti, ucapnya, bisa saja keberhasilan sektor pariwisata di kawasan ASEAN tak hanya diukur melalui indikator jumlah kedatangan wisatawan internasional, tetapi juga meningkatkan jumlah profesional pariwisata terampil kawasan Asia Tenggara.
Untuk itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengajak seluruh pihak di kawasan ASEAN memberikan dukungan dalam memberdayakan talenta terbaik agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kembali pulih dan peluang usaha pun terbuka.
“Dukungan kami akan diperluas dalam program dan kegiatan yang lebih parsial, yang dapat didiskusikan dalam pertemuan khusus atau secara working group discussion,” jelasnya.
Keyakinan itu disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara “The 25th Meeting Of The ASEAN Tourism Ministers Meeting” yang diadakan secara daring, yang diselenggarakan pada Rabu (19/1/2022).
“Ke depan, diharapkan para profesional pariwisata tidak hanya melebarkan keterampilan dan bakat yang mumpuni di kawasan ASEAN saja, tetapi juga di negara lainnya seperti Jepang, Korea, Australia, dan Selandia Baru,” ungkap Sandiaga Uno.
Baca Juga
Menurut Sandiaga, dengan bentuk peningkatan keterampilan bagi profesional pariwisata dapat menjadikannya sebagai investasi dengan kontribusi secara signifikan, guna untuk mengembangkan sektor parekraf sebagaimana investasi mampu memberikan kontribusi dalam memulihkan ekonomi di wilayah tertentu.
Ia melanjutkan bahwa untuk Negara Indonesia arahannya adalah untuk lebih fokus pada lingkungan profesional pariwisata ASEAN, dengan langkah mendorong pemanfaatan teknologi, memfasilitasi profesional, sampai dengan menyuplai keterampilan dan bakat mereka tidak hanya di dalam kawasan ASEAN. Yang perlu digaris bawahi ini berlaku untuk negara lainnya, seperti China, Jepang, Korea, Australia, dan Selandia Baru.
Mungkin suatu saat nanti, ucapnya, bisa saja keberhasilan sektor pariwisata di kawasan ASEAN tak hanya diukur melalui indikator jumlah kedatangan wisatawan internasional, tetapi juga meningkatkan jumlah profesional pariwisata terampil kawasan Asia Tenggara.
Untuk itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengajak seluruh pihak di kawasan ASEAN memberikan dukungan dalam memberdayakan talenta terbaik agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kembali pulih dan peluang usaha pun terbuka.
“Dukungan kami akan diperluas dalam program dan kegiatan yang lebih parsial, yang dapat didiskusikan dalam pertemuan khusus atau secara working group discussion,” jelasnya.
tulis komentar anda