Pengakuan 100 Orang Terkaya di Dunia: Sistem Pajak Saat Ini Tidak Adil

Rabu, 26 Januari 2022 - 05:31 WIB
Sekelompok miliarder atau lebih dari 100 orang terkaya di dunia yang salah satunya pewaris Disney, mengakui bahwa sistem pajak saat ini tidak adil, dan tanpa dipaksa bersedia membayar pajak lebih besar demi pemerataan.
LONDON - Sekelompok miliarder atau lebih dari 100 orang terkaya di dunia bersedia membayar pajak lebih besar. Gerakan ini diprakarsai oleh Grup para orang kaya dengan label 'Miliarder Patriotik' yang mengatakan, para orang super kaya ini tidak dipaksa untuk membayar kenaikan pajak sebagai upaya pemulihan ekonomi global dari Pandemi Virus Corona.

"Sebagai jutawan, kita tahu bahwa sistem pajak saat ini tidak adil," kata mereka dalam sebuah surat terbuka.





Dalam kelompok ini termasuk pewaris Disney, Abigail Disney dan Nick Hanauer. Sebagai informasi Hanauer adalah pengusaha asal Amerika Serikat (AS) dan investor awal di raksasa ritel online Amazon.

"Sebagian besar dari kita dapat mengatakan bahwa, sementara dunia telah melalui sejumlah penderitaan besar dalam dua tahun terakhir. Kekayaan kita justru meningkat selama pandemi, namun sedikit di antara kita yang dapat dengan jujur mengatakan, bahwa kita belum membayar bagian yang adil dalam pajak," kata para penandatangan dalam surat itu kepada Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum.

Sebelumnya dalam forum yang biasanya berlangsung di Davos, badan amal Oxfam mengatakan pandemi membuat orang terkaya di dunia jauh lebih kaya, sementara dampak Pandemi menyebabkan lebih banyak orang hidup dalam kemiskinan.

Dalam laporan Oxfam, menerangkan pendapatan kelompok termiskin di dunia justru semakin menyusut dan telah menyebabkan kematian 21.000 orang setiap hari. Di sisi lain 10 orang terkaya di dunia memiliki harga dua kali lipat lebih banyak secara kolektif mereka sejak Maret 2020.



Kelompok yang tergabung dalam Miliarder Patriotik mengklaim telah memajaki 119.000 orang terkaya di Inggris dan berhasil mengumpulkan 43,71 miliar pounds per tahun. Mereka menyarakan, dana tersebut dapat digunakan untuk membayar gaji 50.000 perawat dan memperluas kredit.

Dikatakan secara global, dana sebesar USD2,52 triliun dapat mengangkat 2,3 miliar orang keluar dari kemiskinan dan membuat vaksin yang cukup untuk dunia.

"Untuk pemerataan kesejahteraan untuk semuanya, sudah waktunya bagi kita memperbaiki kesenjangan yang semakin melebar. Sudah waktunya kita memajaki orang kaya," orang pengusaha Inggris dan anggota pendiri Patriotic Millionaires, Gemma McGough seperti dilansir BBC.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More