Siap-siap! Harga Kopi Starbucks Bakal Makin Mahal, Ini Sebabnya

Jum'at, 04 Februari 2022 - 11:33 WIB
Indeks harga konsumen AS, pengukur inflasi utama, naik 7% tahun lalu, sebelum penyesuaian musiman, Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan. Itu adalah lonjakan terbesar sejak Juni 1982, dan lebih tinggi dari perkiraan para ekonom.

Seperti banyak perusahaan lain, selain inflasi, Starbucks juga menghadapi biaya tenaga kerja yang lebih tinggi. Beberapa perusahaan besar menaikkan upah dalam upaya untuk menarik pelamar karena bisnis, terutama restoran, telah berjuang mencari pekerja di tengah upaya pemulihan.

Starbucks tidak terkecuali, perusahaan mengatakan bahwa pada bulan Oktober akan menaikkan upah setidaknya USD15 per jam untuk barista, dengan sebagian besar karyawan per jam mendapatkan rata-rata hampir USD17 pada musim panas.



Namun, menaikkan harga tidak mengurangi semua tekanan untuk Starbucks. Bahkan dengan kenaikan tersebut, perusahaan melaporkan laba per saham USD0,69 pada kuartal tersebut, lebih rendah dari ekspektasi Wall Street.

Starbucks tidak sendirian dalam menaikkan harga. Tahun lalu, harga restoran naik 6% pada Januari seperti disampaikan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja. Pelanggan telah mentolerir biaya yang lebih tinggi di restoran lain juga. Little Caesars baru-baru ini menaikkan harga pizza Hot-N-Ready andalannya, sementara Chipotle (CMG) juga menaikkan harga.

McDonald's (MCD) menaikkan harga menu sekitar 6% tahun lalu untuk membantu mengimbangi biaya makanan, pengemasan, dan tenaga kerja yang lebih tinggi. Namun kenaikan harga tersebut tidak menyurutkan pelanggan.

Faktanya, penjualan di toko McDonald's AS yang dibuka setidaknya 13 bulan melonjak 13,8%, tahun lalu, peningkatan tahunan terbesar sejak McDonald's mulai melaporkan penjualan yang sebanding pada 1993.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More