Tak Hanya Omicron, Ada Hal Lain yang Bikin Menko Luhut Was-Was
Rabu, 09 Februari 2022 - 23:47 WIB
JAKARTA - Kasus Covid-19 varian Omicron terus melonjak di dunia, termasuk Indonesia. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah. Selain Omicron, ternyata ada hal lain yang juga mengkhawatirkan.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut hal yang mengkhawatirkan tersebut adalah masalah perubahan iklim.
"Masalah perubahan iklim jadi salah satu sumber ketidakpastian yang dihadapi perekonomian global saat ini selain merebaknya varian Omicron yang membuat jumlah kasus di seluruh dunia naik drastis," ujarnya pada acara Mandiri Investment Forum 2022 secara daring, Rabu (9/2/2022).
Luhut menuturkan, karena temperatur global semakin memanas dan mengkhawatirkan, setiap negara diminta untuk berkomitmen mengurangi emisi karbon. "Setidaknya kita harus menjaga gimana pun caranya suhu tidak lebih dari 15 derajat celcius," tandasnya.
Sejalan dengan terhadap ancaman perubahan iklim tersebut, Luhut bilang, pemerintah akan memastikan semua investasi ramah lingkungan.
Pasalnya, Indonesia memiliki target besar dalam menurunkan emisi karbon dan mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060 atau bahkan bisa lebih cepat. “Untuk mencapai target tersebut kami telah merumuskan peta jalan net zero emmison pada sektor energi,” jelas dia.
Dia menambahkan, pemerintah juga mengeluarkan sejumlah regulasi baru mulai periode 2021-2025, salah satunya yaitu Undang-Undang Energi Baru Terbarukan (UU EBT).
Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut hal yang mengkhawatirkan tersebut adalah masalah perubahan iklim.
"Masalah perubahan iklim jadi salah satu sumber ketidakpastian yang dihadapi perekonomian global saat ini selain merebaknya varian Omicron yang membuat jumlah kasus di seluruh dunia naik drastis," ujarnya pada acara Mandiri Investment Forum 2022 secara daring, Rabu (9/2/2022).
Luhut menuturkan, karena temperatur global semakin memanas dan mengkhawatirkan, setiap negara diminta untuk berkomitmen mengurangi emisi karbon. "Setidaknya kita harus menjaga gimana pun caranya suhu tidak lebih dari 15 derajat celcius," tandasnya.
Sejalan dengan terhadap ancaman perubahan iklim tersebut, Luhut bilang, pemerintah akan memastikan semua investasi ramah lingkungan.
Pasalnya, Indonesia memiliki target besar dalam menurunkan emisi karbon dan mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060 atau bahkan bisa lebih cepat. “Untuk mencapai target tersebut kami telah merumuskan peta jalan net zero emmison pada sektor energi,” jelas dia.
Dia menambahkan, pemerintah juga mengeluarkan sejumlah regulasi baru mulai periode 2021-2025, salah satunya yaitu Undang-Undang Energi Baru Terbarukan (UU EBT).
(ind)
tulis komentar anda