Dibayangi Invasi Rusia, Pelaku Usaha di Kota Kedua Ukraina Merasakan Deja Vu

Senin, 14 Februari 2022 - 13:54 WIB


Zfort adalah satu dari ribuan perusahaan IT Ukraina yang berkembang sejak 2014, membuat aplikasi dan situs web untuk klien di AS dan Eropa Barat. Shekin berusaha meyakinkan kliennya yang khawatir, tetapi beberapa katanya, telah menunda kontrak menunggu kejelasan lebih lanjut.

Dia berharap bisa menenangkan para klien dengan menjelaskan rencana darurat Zfort. "Semua infrastruktur kami berbasis cloud dan dihosting di server Eropa. Kami dapat melanjutkan operasi bahkan jika sesuatu terjadi pada kantor kami di sini... karyawan kami hanya akan pindah ke tempat yang aman dan terhubung dari jarak jauh," jelasnya.

Tetapi untuk industri berat tradisional Kharkiv, mensetting laptop dari jarak jauh bukanlah suatu pilihan. Tepat di pusat kota ada Kharkiv State Aircraft Manufacturer, di mana pesawat unggulan Antonov diproduksi.

Tapi tidak ada pesawat yang dibangun di sini selama delapan tahun, karena 70% komponen yang dibutuhkan berasal dari Rusia. Perusahaan itu sekarang berhutang USD170 juta, dan telah berusaha menarik investor asing untuk menyelamatkannya dari kebangkrutan.

Managing Director, Oleksandr Kryvokon mengatakan, minat investasi dari negara-negara Barat telah mengering. Tetapi karena peningkatan tekanan terbaru dari Rusia di perbatasan, dia melihat peluang potensial.

Kryvokon ingin perusahaan Ukraina berkolaborasi dengannya dalam memproduksi pesawat untuk mempertahankan tanah air mereka. "Banyak pabrik mulai berpikir, jika ada konflik, apa yang akan kita lakukan untuk membantu Ukraina?" ucapnya.

Sementara itu di seberang kota menjadi tempat pasar besar Barabashovo. Menopang pertahanan Ukraina juga menjadi tema besar bagi pengusaha di sini. Ini adalah pasar terbesar di Eropa timur, dengan 15.000 toko dan 60.000 karyawan.

Salah satunya adalah Viktor Kuzmenko, yang menjual sistem pemanas untuk bangunan. Ketika konflik dengan Rusia dimulai pada 2014, Kuzmenko kehilangan 70% bisnisnya dalam beberapa bulan - termasuk hampir semua pelanggan setianya di Rusia. Dia hampir berhasil mempertahankan bisnisnya, sebagian besar melalui penjualan online.

Januari biasanya cukup lambat, tapi sebulan terakhir ini dia merugi. "Saya bergantung pada orang-orang dengan banyak uang yang siap berinvestasi dalam konstruksi, namun tidak ada yang akan berinvestasi dalam konstruksi di tempat di mana ada ancaman sekecil sekalipun," katanya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More