Langit Ukraina Tetap Terbuka Jelang Invasi Rusia, Keselamatan Penerbangan Dijamin
Selasa, 15 Februari 2022 - 09:32 WIB
Dilansir BBC, BBC bahwa British Airways (BA) lebih dulu tidak mengoperasikan penerbangan ke Ukraina selama beberapa tahun, dan tidak menggunakan wilayah udara Ukraina. Tidak jelas berapa lama kebijakan ini berlaku. Seorang pilot BA mengatakan di Twitter pada akhir pekan bahwa waktu penerbangan menjadi lebih lama untuk layanan kargo dari London ke Bangkok karena "geo-politik saat ini".
Sedangkan maskapai Lufthansa Jerman mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penerbangan ke Ukraina. Namun, Wizz Air mengatakan: "Saat ini, kami tidak membuat perubahan apa pun pada jadwal kami dan semua penerbangan kami dari dan ke Ukraina tetap beroperasi seperti biasa," jelasnya.
"Semua penumpang dengan penerbangan yang dipesan ke dan dari Ukraina disarankan untuk secara teratur memeriksa email mereka untuk informasi lebih lanjut tentang penerbangan yang dipesan," terang pihak Maskapai yang menambahkan, bakal terus memantau situasi dengan cermat.
Data dari layanan pelacakan penerbangan global FlightRadar24 menunjukkan wilayah udara di atas Turki utara, di sisi lain Laut Hitam dari Ukraina, sangat sibuk. Wilayah udara di Rusia tepat di atas perbatasan timurnya dengan Ukraina juga sibuk.
Tetapi relatif sedikit pergerakan pesawat di atas langit Ukraina sendiri, menurut analisis tersebut. Reuters melaporkan, bahwa seorang penasihat presiden Ukraina mengatakan bahwa, terlepas dari apa yang dilakukan maskapai penerbangan, Kyiv tidak akan menutup wilayah udaranya karena itu akan menyerupai "semacam blokade parsial".
Di sisi lain kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan di Ukraina membayangi pasar saham Eropa pada hari Senin.Saham pemilik British Airways IAG, Wizz Air dan grup perjalanan Tui turun sekitar 6,5%. Pada perdagangan pagi, pasar saham utama di Paris dan Jerman turun lebih dari 3%, sementara indeks saham FTSE 100 London turun 2%.
Lebih dari selusin negara telah mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina di tengah peringatan dari kekuatan Barat bahwa invasi oleh Rusia mungkin sudah dekat. AS, Inggris, dan Jerman termasuk di antara mereka yang telah meminta warganya untuk pergi.
Moskow telah mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di sepanjang perbatasan Ukraina tetapi menyangkal niat untuk menyerang.
Sedangkan maskapai Lufthansa Jerman mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penerbangan ke Ukraina. Namun, Wizz Air mengatakan: "Saat ini, kami tidak membuat perubahan apa pun pada jadwal kami dan semua penerbangan kami dari dan ke Ukraina tetap beroperasi seperti biasa," jelasnya.
"Semua penumpang dengan penerbangan yang dipesan ke dan dari Ukraina disarankan untuk secara teratur memeriksa email mereka untuk informasi lebih lanjut tentang penerbangan yang dipesan," terang pihak Maskapai yang menambahkan, bakal terus memantau situasi dengan cermat.
Data dari layanan pelacakan penerbangan global FlightRadar24 menunjukkan wilayah udara di atas Turki utara, di sisi lain Laut Hitam dari Ukraina, sangat sibuk. Wilayah udara di Rusia tepat di atas perbatasan timurnya dengan Ukraina juga sibuk.
Tetapi relatif sedikit pergerakan pesawat di atas langit Ukraina sendiri, menurut analisis tersebut. Reuters melaporkan, bahwa seorang penasihat presiden Ukraina mengatakan bahwa, terlepas dari apa yang dilakukan maskapai penerbangan, Kyiv tidak akan menutup wilayah udaranya karena itu akan menyerupai "semacam blokade parsial".
Di sisi lain kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan di Ukraina membayangi pasar saham Eropa pada hari Senin.Saham pemilik British Airways IAG, Wizz Air dan grup perjalanan Tui turun sekitar 6,5%. Pada perdagangan pagi, pasar saham utama di Paris dan Jerman turun lebih dari 3%, sementara indeks saham FTSE 100 London turun 2%.
Lebih dari selusin negara telah mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina di tengah peringatan dari kekuatan Barat bahwa invasi oleh Rusia mungkin sudah dekat. AS, Inggris, dan Jerman termasuk di antara mereka yang telah meminta warganya untuk pergi.
Moskow telah mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di sepanjang perbatasan Ukraina tetapi menyangkal niat untuk menyerang.
(akr)
tulis komentar anda