Zenius Bantu Siswa Menggapai Karir
Sabtu, 13 Juni 2020 - 20:47 WIB
JAKARTA - Zenius Education sebagai pionir edtech di Indonesia menghadirkan konten pembelajaran yang membantu penggunanya untuk meraih cita-cita di masa depan. Co-Founder dan Chief Education Officer dari Zenius Education Sabda PS mengatakan, tujuan pihaknya membangun Zenius pada awalnya adalah memberikan dampak nyata yang dapat dirasakan oleh penggunanya.
Yakni agar mereka lebih memahami ilmu pengetahuan dan tidak mendikotomi ilmu yang hanya dipelajari di sekolah sehingga efeknya lebih terasa dan bisa diterapkan dalam kehidupan harian, bahkan pada karir mereka.
"Kami sangat senang mengetahui bahwa konten belajar yang kami hadirkan dapat membantu para alumni Zenius meraih cita-citanya. Harapannya, seluruh pelajar dan pembelajar di Indonesia bisa merasakan manfaat yang sama dari Zenius dan kita sama-sama dapat mewujudkan Indonesia yang lebih cerdas dan cerah,” katanya melalui siaran pers.
Salah satu alumni Zenius Education Wyla Widyaputri mengatakan, pola belajar konseptual dan konsep memecahkan masalah yang mudah dipahami membentuk pola pikir yang baik semasa sekolah hingga bekerja saat ini. Hal ini membuatnya menjadi manusia pembelajar sepanjang hayat.
Kemampuan memecahkan masalah dengan cepat dan tepat sampai ke akarnya telah ia dapatkan sejak menemukan belajar bersama dengan Zenius karena kemampuan ini justru menjadi modal sangat berarti saat berhadapan dengan tantangan di dunia kerja.
“Saat kuliah, meskipun tidak secara kurikulum banyak dijelaskan tentang alat kesehatan, namun dari segi proses manufaktur, banyak proses yang beririsan dan membuat saya harus tetap semangat untuk terus mempelajari hal baru di bidang yang saya minati ini. Saya belum mau berhenti di titik ini. Saya ingin terus belajar mengenai regulasi dan sistem manajemen mutu, dan kembali mengejar karir impian saya, yaitu menjadi konsultan di bidang manufaktur baik di industri alat kesehatan maupun farmasi,” tambahnya.
Nabyla saat ini berkarir sebagai Quality Executive di sebuah perusahaan asing di bidang alat kesehatan di Indonesia. Dalam menjalani kesehariannya di tengah pandemi ini, dia bangga bisa menjadi salah satu elemen yang turut berkontribusi bagi kesehatan masyarakat. Dimana saat ini banyak rumah sakit dan institusi kesehatan yang membutuhkan suplai alat kesehatan dengan standar yang baik.
“Dalam keseharian, pekerjaan saya adalah menjamin kualitas, efikasi, dan keamanan alat kesehatan yang akan didistribusikan. Saya berusaha memastikan seluruh kriteria tersebut telah memenuhi standar dan aman dipakai oleh para tenaga medis dan pasien yang menggunakannya di lapangan.” katanya.
Ketertarikan Nabyla untuk berkarir di bidang kesehatan dimulai dari SMA, di mana ia sangat tertarik dengan pelajaran biologi, kimia, dan mulai mengenal dunia kesehatan secara umum. Jurusan Sains dan Teknologi Farmasi akhirnya menjadi salah satu mimpi utama Nabyla ketika harus memilih fakultas yang dituju untuk masuk perguruan tinggi.
Mimpi itu tidak selalu berjalan mulus, dalam proses untuk mencapai mimpinya tersebut, bukannya ia lewati tanpa perjuangan. Nabyla mengalami berbagai tantangan saat duduk di bangku SMA. Salah satunya adalah kesulitan untuk memahami konsep pembelajaran fisika dan matematika yang diajarkan di sekolah.
Ia berujar, “Di masa-masa inilah saya menemukan Zenius dengan cara belajarnya yang berhasil membentuk pola belajar konseptual dan juga konsep memecahkan masalah dengan cara sesimpel mungkin, ini membantu dalam membentuk pola pikir yang saya terus bawa ketika kuliah dan bekerja, membuat saya ingin terus belajar dan menjadi lifelong learner,” katanya.
Yakni agar mereka lebih memahami ilmu pengetahuan dan tidak mendikotomi ilmu yang hanya dipelajari di sekolah sehingga efeknya lebih terasa dan bisa diterapkan dalam kehidupan harian, bahkan pada karir mereka.
"Kami sangat senang mengetahui bahwa konten belajar yang kami hadirkan dapat membantu para alumni Zenius meraih cita-citanya. Harapannya, seluruh pelajar dan pembelajar di Indonesia bisa merasakan manfaat yang sama dari Zenius dan kita sama-sama dapat mewujudkan Indonesia yang lebih cerdas dan cerah,” katanya melalui siaran pers.
Salah satu alumni Zenius Education Wyla Widyaputri mengatakan, pola belajar konseptual dan konsep memecahkan masalah yang mudah dipahami membentuk pola pikir yang baik semasa sekolah hingga bekerja saat ini. Hal ini membuatnya menjadi manusia pembelajar sepanjang hayat.
Kemampuan memecahkan masalah dengan cepat dan tepat sampai ke akarnya telah ia dapatkan sejak menemukan belajar bersama dengan Zenius karena kemampuan ini justru menjadi modal sangat berarti saat berhadapan dengan tantangan di dunia kerja.
“Saat kuliah, meskipun tidak secara kurikulum banyak dijelaskan tentang alat kesehatan, namun dari segi proses manufaktur, banyak proses yang beririsan dan membuat saya harus tetap semangat untuk terus mempelajari hal baru di bidang yang saya minati ini. Saya belum mau berhenti di titik ini. Saya ingin terus belajar mengenai regulasi dan sistem manajemen mutu, dan kembali mengejar karir impian saya, yaitu menjadi konsultan di bidang manufaktur baik di industri alat kesehatan maupun farmasi,” tambahnya.
Nabyla saat ini berkarir sebagai Quality Executive di sebuah perusahaan asing di bidang alat kesehatan di Indonesia. Dalam menjalani kesehariannya di tengah pandemi ini, dia bangga bisa menjadi salah satu elemen yang turut berkontribusi bagi kesehatan masyarakat. Dimana saat ini banyak rumah sakit dan institusi kesehatan yang membutuhkan suplai alat kesehatan dengan standar yang baik.
“Dalam keseharian, pekerjaan saya adalah menjamin kualitas, efikasi, dan keamanan alat kesehatan yang akan didistribusikan. Saya berusaha memastikan seluruh kriteria tersebut telah memenuhi standar dan aman dipakai oleh para tenaga medis dan pasien yang menggunakannya di lapangan.” katanya.
Ketertarikan Nabyla untuk berkarir di bidang kesehatan dimulai dari SMA, di mana ia sangat tertarik dengan pelajaran biologi, kimia, dan mulai mengenal dunia kesehatan secara umum. Jurusan Sains dan Teknologi Farmasi akhirnya menjadi salah satu mimpi utama Nabyla ketika harus memilih fakultas yang dituju untuk masuk perguruan tinggi.
Mimpi itu tidak selalu berjalan mulus, dalam proses untuk mencapai mimpinya tersebut, bukannya ia lewati tanpa perjuangan. Nabyla mengalami berbagai tantangan saat duduk di bangku SMA. Salah satunya adalah kesulitan untuk memahami konsep pembelajaran fisika dan matematika yang diajarkan di sekolah.
Ia berujar, “Di masa-masa inilah saya menemukan Zenius dengan cara belajarnya yang berhasil membentuk pola belajar konseptual dan juga konsep memecahkan masalah dengan cara sesimpel mungkin, ini membantu dalam membentuk pola pikir yang saya terus bawa ketika kuliah dan bekerja, membuat saya ingin terus belajar dan menjadi lifelong learner,” katanya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda