China Cetak Miliarder Baru Saat Saham Jinhui Naik Hampir 44% Dalam Debutnya
Kamis, 24 Februari 2022 - 06:35 WIB
SHANGHAI - Saham Jinhui Mining, produsen timbal, seng, perak, dan mineral lainnya di China, terpantau naik hampir 44% pada hari pertama perdagangan mereka di Bursa Efek Shanghai pada hari Selasa, kemarin. Lonjakan saham itu menambahkan pendatang baru ke jajaran miliarder negara itu.
Pengusaha Li Ming memiliki 98% perusahaan investasi Gansu Yate Investment Group, pemegang 495 juta saham atau sekitar setengah dari Jinhu Mining. Saham Li bernilai setara dengan USD1,18 miliar setara Rp16,92 triliun (Kurs Rp14.340 per USD) pada harga penutupan Selasa, 15,55 yuan. Saham naik hampir 44% dari harga IPO 10,80 yuan.
Seperti dilansir Forbes, Pendapatan Jinhui pada 2021 naik dari tahun sebelumnya menjadi 1,25 miliar yuan dari 1,12 miliar yuan, menurut prospektus perusahaan. Investasi Li lainnya termasuk saham di Jinhui Liquor yang terdaftar di Shanghai.
China sendiri merupakan rumah bagi jumlah miliarder terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Baru minggu lalu, Huitongda Network yang didukung Alibaba naik pada debutnya di Bursa Efek Hong Kong, mengangkat kekayaan miliarder Chairman Wang Jianguo.
Sementara itu laporan McKinsey mencatat, pada tahun 2020, total nilai kekayaan global meningkat menjadi sekitar USD514 triliun, dari tahun 2000 yang hanya sebesar USD156 triliun. Dari jumlah tersebut, China berkontribusi terhadap sepertiga peningkatan nilai kekayaan dunia.
Total nilai kekayaan China mencapai USD120 triliun dari hanya USD7 triliun dari tahun 2000. Kala itu, China belum bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Pengusaha Li Ming memiliki 98% perusahaan investasi Gansu Yate Investment Group, pemegang 495 juta saham atau sekitar setengah dari Jinhu Mining. Saham Li bernilai setara dengan USD1,18 miliar setara Rp16,92 triliun (Kurs Rp14.340 per USD) pada harga penutupan Selasa, 15,55 yuan. Saham naik hampir 44% dari harga IPO 10,80 yuan.
Baca Juga
Seperti dilansir Forbes, Pendapatan Jinhui pada 2021 naik dari tahun sebelumnya menjadi 1,25 miliar yuan dari 1,12 miliar yuan, menurut prospektus perusahaan. Investasi Li lainnya termasuk saham di Jinhui Liquor yang terdaftar di Shanghai.
China sendiri merupakan rumah bagi jumlah miliarder terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Baru minggu lalu, Huitongda Network yang didukung Alibaba naik pada debutnya di Bursa Efek Hong Kong, mengangkat kekayaan miliarder Chairman Wang Jianguo.
Baca Juga
Sementara itu laporan McKinsey mencatat, pada tahun 2020, total nilai kekayaan global meningkat menjadi sekitar USD514 triliun, dari tahun 2000 yang hanya sebesar USD156 triliun. Dari jumlah tersebut, China berkontribusi terhadap sepertiga peningkatan nilai kekayaan dunia.
Total nilai kekayaan China mencapai USD120 triliun dari hanya USD7 triliun dari tahun 2000. Kala itu, China belum bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda