Efek Riak Ekonomi Perang Rusia-Ukraina, Waspada Kenaikan Harga Gas, BBM hingga Mobil
Jum'at, 25 Februari 2022 - 06:58 WIB
Martin Young, seorang analis di kelompok perbankan Investec, telah memperingatkan bahwa tagihan bahan bakar rumah tangga di Inggris bisa mencapai 3.000 pounds, sementara kelompok otomotif mengatakan harga bensin rata-rata telah mencapai rekor tertinggi hampir 149,5 pounds pada hari Rabu, dengan diesel dijual 152.83 pounds.
Di Jerman, politisi menyerukan 'cadangan gas nasional'dibuat untuk melindungi konsumen dari guncangan harga. Dan jika maskapai memutuskan untuk meneruskan kenaikan biaya bahan bakar penerbangan atau avtur kepada pelanggan, maka harga tiket pesawat juga bisa naik.
2. Harga Pangan Bisa Terpengaruh
Efek riak dari invasi Rusia ke Ukraina juga bisa menghantam keranjang belanja di seluruh dunia. Rusia dan Ukraina yang pernah dijuluki 'keranjang roti Eropa', dimana mereka mengekspor sekitar seperempat gandum dunia dan setengah dari produk bunga mataharinya, seperti biji dan minyak. Ukraina juga menjual banyak jagung ke negara-negara di seluruh dunia.
Analis telah memperingatkan bahwa perang dapat berdampak pada produksi biji-bijian dan bahkan membuat harga gandum global naik berkali-kali lipat. Hal ini bisa sangat mempengaruhi para pembeli yang berasal dari negara-negara seperti Mesir, Turki dan banyak negara di Afrika Utara pada khususnya, yang bergantung pada gandum dan jagung dari wilayah tersebut.
Lebih dari 40% ekspor gandum dan jagung Ukraina dikirim ke Timur Tengah atau Afrika tahun lalu dan gangguan pasokan dapat mempengaruhi pasokan di negara tersebut. Inggris, sebaliknya, biasanya menghasilkan lebih dari 90% gandum yang dikonsumsi.
Tetapi Rusia juga salah satu eksportir pupuk terbesar di dunia. Biaya untuk pupuk sudah mengalami kenaikan karena kekurangan pasokan tahun lalu, dan petani harus membayar lebih untuk menjaga tanaman tetap subur dan menghasilkan.
3. Investasi Juga Bakal Kena Dampak
Saham Rusia jatuh sebanyak 45% setelah berita serangan terhadap Ukraina muncul, dimana bank dan perusahaan minyak di antara yang paling parah terkena dampaknya. Hal ini juga menyebabkan penurunan tajam di pasar saham pada tempat lain di seluruh dunia. Di Eropa, indeks FTSE 100 Inggris turun lebih dari 3% dan indeks Dax Jerman hampir 5% lebih rendah.
Ketika konflik terus memanas, pasar cenderung akan melihat lebih banyak volatilitas. Reaksi awal banyak orang terhadap 'pasar' adalah bahwa mereka tidak terpengaruh secara langsung, karena mereka tidak hanya menginvestasikan uang di bursa dan saham.
Di Jerman, politisi menyerukan 'cadangan gas nasional'dibuat untuk melindungi konsumen dari guncangan harga. Dan jika maskapai memutuskan untuk meneruskan kenaikan biaya bahan bakar penerbangan atau avtur kepada pelanggan, maka harga tiket pesawat juga bisa naik.
2. Harga Pangan Bisa Terpengaruh
Efek riak dari invasi Rusia ke Ukraina juga bisa menghantam keranjang belanja di seluruh dunia. Rusia dan Ukraina yang pernah dijuluki 'keranjang roti Eropa', dimana mereka mengekspor sekitar seperempat gandum dunia dan setengah dari produk bunga mataharinya, seperti biji dan minyak. Ukraina juga menjual banyak jagung ke negara-negara di seluruh dunia.
Analis telah memperingatkan bahwa perang dapat berdampak pada produksi biji-bijian dan bahkan membuat harga gandum global naik berkali-kali lipat. Hal ini bisa sangat mempengaruhi para pembeli yang berasal dari negara-negara seperti Mesir, Turki dan banyak negara di Afrika Utara pada khususnya, yang bergantung pada gandum dan jagung dari wilayah tersebut.
Lebih dari 40% ekspor gandum dan jagung Ukraina dikirim ke Timur Tengah atau Afrika tahun lalu dan gangguan pasokan dapat mempengaruhi pasokan di negara tersebut. Inggris, sebaliknya, biasanya menghasilkan lebih dari 90% gandum yang dikonsumsi.
Tetapi Rusia juga salah satu eksportir pupuk terbesar di dunia. Biaya untuk pupuk sudah mengalami kenaikan karena kekurangan pasokan tahun lalu, dan petani harus membayar lebih untuk menjaga tanaman tetap subur dan menghasilkan.
3. Investasi Juga Bakal Kena Dampak
Saham Rusia jatuh sebanyak 45% setelah berita serangan terhadap Ukraina muncul, dimana bank dan perusahaan minyak di antara yang paling parah terkena dampaknya. Hal ini juga menyebabkan penurunan tajam di pasar saham pada tempat lain di seluruh dunia. Di Eropa, indeks FTSE 100 Inggris turun lebih dari 3% dan indeks Dax Jerman hampir 5% lebih rendah.
Ketika konflik terus memanas, pasar cenderung akan melihat lebih banyak volatilitas. Reaksi awal banyak orang terhadap 'pasar' adalah bahwa mereka tidak terpengaruh secara langsung, karena mereka tidak hanya menginvestasikan uang di bursa dan saham.
tulis komentar anda