NFT dan Kripto Naik Daun, Kominfo Gelar Program Edukasi Generasi Muda
Jum'at, 25 Februari 2022 - 19:29 WIB
Meningkatnya minat ini juga dibuktikan lewat acara webinar ini, di mana ratusan peserta hadir secara live di YouTube dan hingga saat ini ribuan orang telah menonton rekaman video webinar ini.
Pada webinar tersebut, Syammas P Sarbini dari Komunitas NFT Indonesia membuka diskusi dengan topik mengenai dasar-dasar NFT dan penerapannya di dunia saat ini.
Sementara itu, Bhredipta Socarana dari Indonesian Youth IGF berbicara tentang literasi digital seputar sistem blockchain, penerapannya, serta sejauh mana pengguna di Indonesia paham mengenai manfaat dan potensinya. Pada tahun 2021, tercatat lebih dari 7,4 juta pemilik cryptocurrency di Indonesia atau meningkat 85% dibanding tahun 2020.
Pada awal tahun ini, Indonesia juga menjadi sorotan global setelah seorang mahasiswa, Sultan Gustaf Al Ghozali, berhasil menjual swafoto dirinya dalam bentuk NFT “Ghozali Everyday” dan meraup untung hingga USD1 juta. Meski begitu, Syammas P Sarbini mengingatkan masyarakat agar tidak latah atau terburu-buru dalam berinvestasi.
“Ghozali Everyday adalah anomali. Siapa pun yang ingin menjelajahi dunia NFT dan blockchain perlu fokus pada komunitas dan pertumbuhan, bukan pada menghasilkan uang dengan mudah,” ujarnya, dikutip Jumat (25/2/2022).
Syammas pun menekankan pentingnya memahami platform, baik risiko maupun peluang, dibandingkan hanya sekadar mengikuti arus.
Senada, Dennis Adhiswara yang juga kolektor NFT pada kesempatan tersebut berbagi pengalaman dalam memilih dan mengoleksi karya seni NFT. Menurut dia, nilai dan potensi nyata NFT terletak pada teknologinya.
“Masyarakat perlu memahami dan mengetahui seluk beluk teknologi yang mendukungnya, memahami tantangannya, dan melindungi diri dari penipuan,” tuturnya.
Guna mengantisipasi risiko dalam berinvestasi NFT, pemerintah telah menjalankan berbagai program literasi digital untuk mengedukasi masyarakat Indonesia.
Pada webinar tersebut, Syammas P Sarbini dari Komunitas NFT Indonesia membuka diskusi dengan topik mengenai dasar-dasar NFT dan penerapannya di dunia saat ini.
Sementara itu, Bhredipta Socarana dari Indonesian Youth IGF berbicara tentang literasi digital seputar sistem blockchain, penerapannya, serta sejauh mana pengguna di Indonesia paham mengenai manfaat dan potensinya. Pada tahun 2021, tercatat lebih dari 7,4 juta pemilik cryptocurrency di Indonesia atau meningkat 85% dibanding tahun 2020.
Pada awal tahun ini, Indonesia juga menjadi sorotan global setelah seorang mahasiswa, Sultan Gustaf Al Ghozali, berhasil menjual swafoto dirinya dalam bentuk NFT “Ghozali Everyday” dan meraup untung hingga USD1 juta. Meski begitu, Syammas P Sarbini mengingatkan masyarakat agar tidak latah atau terburu-buru dalam berinvestasi.
“Ghozali Everyday adalah anomali. Siapa pun yang ingin menjelajahi dunia NFT dan blockchain perlu fokus pada komunitas dan pertumbuhan, bukan pada menghasilkan uang dengan mudah,” ujarnya, dikutip Jumat (25/2/2022).
Syammas pun menekankan pentingnya memahami platform, baik risiko maupun peluang, dibandingkan hanya sekadar mengikuti arus.
Senada, Dennis Adhiswara yang juga kolektor NFT pada kesempatan tersebut berbagi pengalaman dalam memilih dan mengoleksi karya seni NFT. Menurut dia, nilai dan potensi nyata NFT terletak pada teknologinya.
“Masyarakat perlu memahami dan mengetahui seluk beluk teknologi yang mendukungnya, memahami tantangannya, dan melindungi diri dari penipuan,” tuturnya.
Guna mengantisipasi risiko dalam berinvestasi NFT, pemerintah telah menjalankan berbagai program literasi digital untuk mengedukasi masyarakat Indonesia.
tulis komentar anda