Arifin Panigoro Meninggal Dunia, Ini Nukilan Kisah Awal Bisnisnya
Senin, 28 Februari 2022 - 07:14 WIB
JAKARTA - Dunia perminyakan Tanah Air kehilangan salah seorang sosoknya. Arifin Panigoro wafat pada Minggu 27 Februari 2022 di Amerika Serikat.
Bos Medco Energi Ini jelas bukan pemain kemarin sore di bisnis perminyakan nasional. Sebelum bergelut di dunia perminyakan, alumnus Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1973 ini memulai usahanya sebagai kontraktor instalasi listrik door to door.
Baca Juga: Hingga Semester I, Produksi Migas Medco E&P Meningkat Signifikan
Pada tahun 1980 pria kelahiran Bandung 14 Maret 1945 mendirikan Meta Epsi Drilling Company (Medco). Pada saat itu industri minyak booming di era akhir tahun 70-an, Arifin Panigoro jitu melihat peluangan untuk masuk ke bisnis perminyakan.
Perkenalannya di dunia perminyakan dimulai ketika dia memulai proyek pemasangan pipa secara kecil-kecilan di tahun 1981. Bermitra dengan para pemain asing, Arifin Panigoro kemudian menggarap proyek-proyek jaringan pipa perminyakan yang lebih besar.
Medco kemudian dikenal saat memulai usaha pengeboran minyak tahun 1981 yang salah satu modalnya dari bantuan pemerintah. Dua tahun kemudian, pengusaha berdarah Gorontalo ini memutuskan untuk mendirikan PT Multi Fabrindo Gemilang (Multifab), perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pembuatan baja terintegrasi, mulai dari teknik, pengadaan bahan, pembuatan dan pengujian bahan, serta pemasangan konstruksi baja. Tujuan Multifab adalah untuk mendukung kebutuhan Grup Medco dan permintaan industri minyak dan gas serta sektor terkait terutama yang ada di negara tersebut.
Setelah mendapatkan kesuksesan dengan bisnis pengeboran minyak dan gas, Grup Medco pun mulai memperluas gurita bisnis mereka. Pada tahun 1993, Grup Medco mengakuisisi Bank Saudar.
Pada tahun yang sama, Grup Medco juga telah mengakuisisi 300 km2 konsesi kelapa sawit di pulau Kalimantan. Akuisisi itu berdasarkan rencana manajemen Grup Medco untuk memberikan stabilitas jangka panjang dalam pasokan energi.
Salah satu tonggak sejarah Medco ialah ketika melakukan pembelian Stanvac yang dimenangkan melalui tender yang kemudian namanya diubah menjadi Expan. Dengan pembelian itu, PT Stanvac tidak lagi dikuasai orang asing sebab perusahaan minyak tertua di Indonesia itu sudah dimiliki sepenuhnya oleh Medco.
Kini Medco menjadi sebuah gergasi nasional. Lini bisnis Grup ini sudah kian merambah ke berbagai sektor usaha.
Bos Medco Energi Ini jelas bukan pemain kemarin sore di bisnis perminyakan nasional. Sebelum bergelut di dunia perminyakan, alumnus Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1973 ini memulai usahanya sebagai kontraktor instalasi listrik door to door.
Baca Juga: Hingga Semester I, Produksi Migas Medco E&P Meningkat Signifikan
Pada tahun 1980 pria kelahiran Bandung 14 Maret 1945 mendirikan Meta Epsi Drilling Company (Medco). Pada saat itu industri minyak booming di era akhir tahun 70-an, Arifin Panigoro jitu melihat peluangan untuk masuk ke bisnis perminyakan.
Perkenalannya di dunia perminyakan dimulai ketika dia memulai proyek pemasangan pipa secara kecil-kecilan di tahun 1981. Bermitra dengan para pemain asing, Arifin Panigoro kemudian menggarap proyek-proyek jaringan pipa perminyakan yang lebih besar.
Medco kemudian dikenal saat memulai usaha pengeboran minyak tahun 1981 yang salah satu modalnya dari bantuan pemerintah. Dua tahun kemudian, pengusaha berdarah Gorontalo ini memutuskan untuk mendirikan PT Multi Fabrindo Gemilang (Multifab), perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pembuatan baja terintegrasi, mulai dari teknik, pengadaan bahan, pembuatan dan pengujian bahan, serta pemasangan konstruksi baja. Tujuan Multifab adalah untuk mendukung kebutuhan Grup Medco dan permintaan industri minyak dan gas serta sektor terkait terutama yang ada di negara tersebut.
Setelah mendapatkan kesuksesan dengan bisnis pengeboran minyak dan gas, Grup Medco pun mulai memperluas gurita bisnis mereka. Pada tahun 1993, Grup Medco mengakuisisi Bank Saudar.
Pada tahun yang sama, Grup Medco juga telah mengakuisisi 300 km2 konsesi kelapa sawit di pulau Kalimantan. Akuisisi itu berdasarkan rencana manajemen Grup Medco untuk memberikan stabilitas jangka panjang dalam pasokan energi.
Salah satu tonggak sejarah Medco ialah ketika melakukan pembelian Stanvac yang dimenangkan melalui tender yang kemudian namanya diubah menjadi Expan. Dengan pembelian itu, PT Stanvac tidak lagi dikuasai orang asing sebab perusahaan minyak tertua di Indonesia itu sudah dimiliki sepenuhnya oleh Medco.
Kini Medco menjadi sebuah gergasi nasional. Lini bisnis Grup ini sudah kian merambah ke berbagai sektor usaha.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda