Dirjen Kemendag Sesumbar Bakal Setop Laju Harga Bawang dan Cabai Sebelum Lebaran

Selasa, 08 Maret 2022 - 15:35 WIB
Kenaikan harga bawang dan cabai disebabkan musim hujan. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan memastikan, kenaikan harga cabai dan bawang tidak sampai Lebaran. Pasalnya, kenaikan harga itu terjadi hanya karena persoalan musim hujan yang berkepanjangan.



"Lebarannya maju 11 hari sementara musim hujannya berlanjut. Jadi petani enggak bisa panen. Cabai-cabai banyak busuk. Kalau musim hujannya berhenti di Februari, harga cabai enggak naik kayak sekarang," ujar Oke Nurwan saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (8/3/2022).

Kendati demikian, ia menjamin ketersediaan cabai dan bawang merah akan tercukupi. Artinya tidak terjadi kelangkaan menjelang hari raya besar.

"Puasa dan Lebaran stok cabai dan bawang aman kok walaupun musim hujannya berlanjut di bulan ini," jelasnya.



Dalam mengatasi persoalan ini, Oke Nurwan mengaku sudah berkomunikasi dengan Kementerian Pertanian. Mengingat cabai dan bawang masuk ke dalam hortikultura yang diproduksi banyak oleh petani lokal, maka Kementerian Perdagangan tidak bisa melakukan impor. Jadi mau tidak mau menunggu musim hujan berakhir.

"Saya sudah komunikasikan kepada Kementan. Jadi ranahnya ke Kementan. Mau enggak mau tunggu musim hujannya lewat. Karena kan opsi impor enggak boleh, soalnya bawang-bawangan, cabai-cabaian kan hortikultura karena petani lokal produksinya tinggi," papar Dirjen Perdagangan itu.

Lanjut Oke Nurwan, dirinya juga sudah berkoordinasi dengan dinas perdagangan di daerah untuk bisa menjaga ketersediaan bawang merah di tengah musim hujan yang berlanjut ini.

Disampaikannya, produksi bawang merah saat ini menurun 50%. Penurunan produktivitas itu lantaran turun hujan yang menyebabkan kebusukan pada bawang merah, sehingga harga jualnya mengalami kenaikan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More