Melonjak 491%, Bank Jago Salurkan Kredit Rp5,37 Triliun di 2021

Jum'at, 11 Maret 2022 - 11:15 WIB
Dirut Bank Jago Kharim Siregar (kanan) dan Wadirut Bank Jago Arief Harris Tandjung saat pemaparan kinerja keuangan perseroan 2021 di Jakarta, Jumat (11/3/2022). Foto/Hatim Varabi
JAKARTA - Setelah dua tahun bertransformasi menjadi bank berbasis teknologi yang tertanam dalam ekosistem, PT Bank Jago Tbk membukukan kinerja positif yang solid pada 2021. Bank Jago Fokus terhadap segmen ritel (consumer), mass market, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pencapaian ini ditopang oleh pertumbuhan kredit yang solid dan efisiensi biaya dengan tetap menjaga rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang rendah. Penyaluran kredit hingga akhir 2021 mencapai Rp5,37 triliun, meningkat 491% dari akhir 2020 sebesar Rp908 miliar.



"Kami berangkat dari baseline yang rendah sehingga persentase kenaikannya terlihat sangat tinggi. Di sisi lain model bisnis yang tepat dan kolaborasi dengan ekosistem digital membuat penyaluran kredit lebih signifikan," ujar Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar di Jakarta, Jumat (11/3/2022).

Selama 2021, lanjut dia, Bank Jago telah berkolaborasi dengan sejumlah fintech lending, multifinance, dan institusi keuangan digital lainnya dalam kerja sama pembiayaan (partnership lending). Hal ini melengkapi integrasi Bank Jago dengan super app Gojek, aplikasi reksadana online Bibit, dan platform trading online Stockbit.



Kolaborasi membuat ekspansi bisa dilakukan secara cepat, efisien, dan pengelolaan risiko yang lebih terkendali. Hal ini tercermin pada rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang berada di level 0,6%. "Kolaborasi merupakan cara kami dalam melayani nasabah usaha mikro, kecil, dan menengah serta masyarakat luas dan ritel secara efektif dan cepat. Melalui pembiayaan ini, kami ingin berkontribusi dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi," kata Kharim.

Menurut dia, pertumbuhan kredit yang tinggi mendorong pendapatan bunga meningkat 624% menjadi Rp652 miliar. Sementara itu beban bunga terkerek 147% menjadi Rp63 miliar. Dengan demikian pendapatan bunga bersih tercatat Rp590 miliar atau tumbuh 812%. Net interest margin (NIM) kini berada di angka 7,4%, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 4,7%. Tidak hanya pendapatan bunga bersih, Bank Jago juga meraih fee based income sebesar Rp 56 miliar, tumbuh hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kemampuan menekan beban bunga tak lepas dari kehadiran aplikasi Jago yang diluncurkan pada April 2021. Dengan jumlah nasabah funding mencapai 1,4 juta orang, total dana pihak ketiga (DPK) pada akhir 2021 mencapai Rp3,68 triliun, meningkat 357% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Berkat aplikasi Jago, dana murah atau current account savings account (CASA) yang dihimpun mencapai Rp1,68 triliun, meningkat 667% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, deposito meningkat 242% menjadi Rp2 triliun. Pencapaian ini membuat porsi CASA terhadap total DPK meningkat, dari 27,2% pada akhir 2020 menjadi 45,6% pada akhir 2021. Sebaliknya, porsi deposito menyusut dari 72,8% pada akhir 2020 menjadi 54,4% pada akhir 2021.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More