Bos Energi AS Sesumbar Bisa Gantikan Pasokan Gas Rusia
Selasa, 15 Maret 2022 - 11:41 WIB
PENNSYLVANIA - Pasar energi secara mendadak langsung bergejolak setelah invasi Rusia ke Ukraina , tetapi seorang bos perusahaan energi mengatakan, Amerika Serikat (AS) dapat turun tangan dan membantu menopang pasokan global. Toby Rice, yang menjalankan salah satu produsen gas alam terbesar asal AS yakni EQT Group mengatakan, bahwa AS dapat dengan mudah menggantikan pasokan gas Rusia .
"Kami memiliki kemampuan untuk berbuat lebih banyak, serta keinginan untuk berbuat lebih luas," kata Rice.
Dia memperkirakan AS memiliki potensi untuk melipatgandakan produksi gasnya pada tahun 2030. Toby Rice juga mengungkapkan, bahwa perusahaan-perusahaan Amerika dapat memainkan peran yang lebih besar dalam menyediakan gas ke Eropa.
Pernyataan ini terlontar kurang dari seminggu setelah Menteri Energi AS, Jennifer Granholm mendesak industri bahan bakar negeri Paman Sam -julukan AS- untuk memompa lebih banyak minyak. "Kami berada di tengah perang. Hal itu berarti Anda harus memproduksi lebih banyak mulai dari sekarang, jika Anda bisa," kata Granholm.
Masalah Terminal
Selama dua dekade terakhir, produsen migas telah telah melepaskan lebih banyak pasokan sebagai tanggapan terhadap lonjakan harga, mengebor begitu banyak sehingga harga jatuh dan banyak yang bangkrut.
Rice menjelaskan, bahwa saat ini industri lebih berhati-hati. "Harus ada permintaan terlebih dahulu dan bukan hanya mengejar sinyal harga jangka pendek," jelasnya.
EQT yang berbasis di Pittsburg mungkin dapat meningkatkan output. Tetapi tanpa lebih banyak pipa, ia tidak dapat mengirim gas ke tempat yang paling dibutuhkan.Hambatan lain bagi ambisi AS untuk mengekspor lebih banyak gas alam cair adalah kurangnya fasilitas ekspor. Terminal AS telah mengirimkan hampir semua gas yang mereka bisa.
"Kami memiliki kemampuan untuk berbuat lebih banyak, serta keinginan untuk berbuat lebih luas," kata Rice.
Dia memperkirakan AS memiliki potensi untuk melipatgandakan produksi gasnya pada tahun 2030. Toby Rice juga mengungkapkan, bahwa perusahaan-perusahaan Amerika dapat memainkan peran yang lebih besar dalam menyediakan gas ke Eropa.
Pernyataan ini terlontar kurang dari seminggu setelah Menteri Energi AS, Jennifer Granholm mendesak industri bahan bakar negeri Paman Sam -julukan AS- untuk memompa lebih banyak minyak. "Kami berada di tengah perang. Hal itu berarti Anda harus memproduksi lebih banyak mulai dari sekarang, jika Anda bisa," kata Granholm.
Masalah Terminal
Selama dua dekade terakhir, produsen migas telah telah melepaskan lebih banyak pasokan sebagai tanggapan terhadap lonjakan harga, mengebor begitu banyak sehingga harga jatuh dan banyak yang bangkrut.
Rice menjelaskan, bahwa saat ini industri lebih berhati-hati. "Harus ada permintaan terlebih dahulu dan bukan hanya mengejar sinyal harga jangka pendek," jelasnya.
EQT yang berbasis di Pittsburg mungkin dapat meningkatkan output. Tetapi tanpa lebih banyak pipa, ia tidak dapat mengirim gas ke tempat yang paling dibutuhkan.Hambatan lain bagi ambisi AS untuk mengekspor lebih banyak gas alam cair adalah kurangnya fasilitas ekspor. Terminal AS telah mengirimkan hampir semua gas yang mereka bisa.
Lihat Juga :
tulis komentar anda