Raup Rp2,15 Triliun, Laba Emiten Prajogo Pangestu Melesat 195% di 2021
Selasa, 15 Maret 2022 - 19:49 WIB
JAKARTA - Emiten milik Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) , menggapai laba bersih setelah pajak sebesar USD152 juta atau setara Rp2,15 triliun (kurs Rp14.200) di sepanjang 2021. Angka itu mengalami kenaikan 195% dibanding perolehan laba tahun sebelumnya yang sebesar USD51,5 juta.
Direktur Chandra Asri Petrochemical Suryandi mengatakan, peningkatan laba bersih merupakan gapaian kinerja pendapatan yang berhasil diemban baik oleh perusahaan di 2021. Perusahaan meraup pendapatan USD2,58 miliar (Rp36,6 triliun) di 2021 atau naik 43% dari perolehan USD1,8 miliar (Rp25,5 triliun) di 2020.
"Kenaikan pendapatan juga akibat dari harga jual rata-rata yang lebih tinggi di semua produk. Jadi berpengaruh pada laba bersih kami," kata Suryandi dalam konferensi pers, Selasa (15/3/2022).
Dari sisi beban pokok pendapatan juga mengalami kenaikan 3,62% menjadi USD2,23 miliar, dari posisi USD 1,64 miliar di 2020. Pendapatan yang naik juga mempengaruhi tingkat EBITDA perseroan, yakni naik 91% menjadi USD356,2 juta di 2021.
Suryandi menekankan, pencapaian yang gemilang di tahun 2021, merupakan hasil dari perusahaan mempertahankan standar operasional dan keselamatan yang tinggi, dengan pelaksanaan pengurangan biaya struktural yang efektif melalui transformasi digital.
Di 2021, Chandra Asri juga berhasil meningkatkan profil jatuh tempo utang perseroan dan mengoptimalkan struktur modal. Lalu, perusahaan pun dapat mengurangi biaya bunga rata-rata tertimbang dan mengakhiri tahun dengan kas dan setara kas USD2,02 milar.
Direktur Chandra Asri Petrochemical Suryandi mengatakan, peningkatan laba bersih merupakan gapaian kinerja pendapatan yang berhasil diemban baik oleh perusahaan di 2021. Perusahaan meraup pendapatan USD2,58 miliar (Rp36,6 triliun) di 2021 atau naik 43% dari perolehan USD1,8 miliar (Rp25,5 triliun) di 2020.
"Kenaikan pendapatan juga akibat dari harga jual rata-rata yang lebih tinggi di semua produk. Jadi berpengaruh pada laba bersih kami," kata Suryandi dalam konferensi pers, Selasa (15/3/2022).
Dari sisi beban pokok pendapatan juga mengalami kenaikan 3,62% menjadi USD2,23 miliar, dari posisi USD 1,64 miliar di 2020. Pendapatan yang naik juga mempengaruhi tingkat EBITDA perseroan, yakni naik 91% menjadi USD356,2 juta di 2021.
Suryandi menekankan, pencapaian yang gemilang di tahun 2021, merupakan hasil dari perusahaan mempertahankan standar operasional dan keselamatan yang tinggi, dengan pelaksanaan pengurangan biaya struktural yang efektif melalui transformasi digital.
Di 2021, Chandra Asri juga berhasil meningkatkan profil jatuh tempo utang perseroan dan mengoptimalkan struktur modal. Lalu, perusahaan pun dapat mengurangi biaya bunga rata-rata tertimbang dan mengakhiri tahun dengan kas dan setara kas USD2,02 milar.
(uka)
tulis komentar anda