Coba Bisnis Ganja di AS, Miliarder Rusia Berakhir dengan Dakwaan

Jum'at, 18 Maret 2022 - 01:58 WIB
Seorang oligarki Rusia yang menginvestasikan lebih dari USD1 juta atau setara dengan Rp14,25 miliar (Kurs Rp14.253 per USD) ke industri ganja di Amerika Serikat (AS), harus berakhir dengan dakwaan. Foto/Dok ilustrasi Reuters
WASHINGTON - Seorang oligarki Rusia yang menginvestasikan lebih dari USD1 juta atau setara dengan Rp14,25 miliar (Kurs Rp14.253 per USD) ke industri ganja di Amerika Serikat (AS), dimana sebagian uangnya mengalir ke rekannya Rudy Giuliani yang merupakan mantan pengacara Donald Trump. Dana itu digunakan sebagai sumbangan politik ilegal yang dimaksudkan untuk mendapat dukungan anggota parlemen dan regulator agar mendapatkan lisensi bisnis ganja dan mariyuana.

Oligarki bernama Andrey Muraviev itu didakwa oleh dewan juri federal di New York. Muraviev diketahui publik telah menjadi sumber sumbangan politik untuk Lev Parnas, Igor Fruman dan David Correia yang sering mengunjungi acara dan penggalangan dana untuk mantan Presiden AS Donald Trump.





Sejak dakwaan pada Oktober 2019, Parnas, Fruman dan Correia semuanya telah dihukum atau mengaku bersalah atas tuduhan federal. Orang keempat, Andrey Kukushkin dinyatakan bersalah bersama dengan Parnas pada Oktober 2021 karena secara ilegal menyalurkan uang Muraviev ke pemilihan AS untuk mendukung kandidat Partai Republik di Nevada, Texas, dan Florida.

Seperti dilansir Forbes, miliarder asal Rusia Muraviev yang diidentifikasi sebagai warga negara asing dituduh memberikan sumbangan politik untuk mengganggu pemilihan. Jika terbukti bersalah atas tuduhan itu, ia dapat dijatuhi hukuman maksimal sepuluh tahun penjara, menurut dakwaan.

Jaksa Amerika Serikat Damien Williams kepada jaksa penuntut di Distrik Selatan New York, dalam sebuah penyataan mengutarakan, Muraviev "berusaha mempengaruhi pemilihan 2018 dengan berkonspirasi dengan satu juta dolar dana asingnya kepada kandidat dan kampanye.

"Dia berusaha merusak sistem politik kita untuk memajukan kepentingan bisnisnya," terangnya.

Meskipun Muraviev, yang berusia 47 tahun menetap di Amerika Serikat selama melakukan skema tersebut, menurut dakwaan. Tapi saat ini dia diyakini berada di Rusia. Dimana Amerika Serikat dan Rusia tidak memiliki perjanjian ekstradisi.

Menurut dakwaan, dimulai pada Juli 2018, kelima pria itu mencoba mendirikan bisnis ganja. Kelimanya melakukan perjalanan ke acara penggalangan dana di Las Vegas untuk kandidat politik pada September 2018 dan Muraviev kemudian setuju untuk menyediakan USD1 juta untuk perusahaan yang bakal dirintis.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More