Gelar Silatbar, Pelaku Usaha Rakyat Dorong Penguatan UMKM Lokal
Minggu, 27 Maret 2022 - 12:32 WIB
JAKARTA - Pimpinan Organisasi Usaha dan Ekonomi Rakyat Nusantara menilai, penguatan ekonomi nasional harus dibangun dari penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) . Artinya, pengusaha lokal harus menjadi pemenang di ‘rumahnya sendiri'.
Pernyataan ini disepakati dalam forum silaturahmi besar (Silatbar) pada Jumat (25/3/2022). Inisiator dan penanggung jawab Silatbar sekaligus Ketua Umum Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Ali Mahsun Atmo menyebut, makro ekonomi dalam negeri dikontribusikan oleh bisnis UMKM. Oleh karena itu, ekonomi Tanah Air tidak boleh direnggut oleh bangsa lain.
“Tidak rela ekonomi rakyat direnggut bangsa asing. Silaturahmi ini dengan maksud ekonomi rakyat berdiri tegak, menjadi tuan rumah sendiri, atau sebagai pilar utama kemandirian kekuatan utama ekonomi bangsa,” ujarnya, dikutip Minggu (27/3/2022).
Silatbar dihadiri puluhan pimpinan organisasi usaha dan ekonomi rakyat Nusantara, hingga ratusan anggota organisasi usaha rakyat.
Menurut Ali, sejak era reformasi atau selama 24 tahun silam persoalan pengentasan ekonomi arus bawah atau ekonomi rakyat kecil dipandang belum berhasil. Bahkan, ekonomi rakyat kecil dinilai makin terpuruk.
Pernyataan ini didasarkan pada data Asian Development Bank (ADB) bahwa sebesar 48,6% usaha mikro terdampak pandemi Covid-19.
”Dengan kondisi sekarat ini, usaha rakyat masih harus dihadapkan program one world economic tentu akan menyulut persoalan komplek. Kami tak pernah ikhlas, usaha rakyat jadi korban one world digital economy," tukasnya.
Ali berpandangan, sejak zaman kemerdekaan hingga kini posisi ekonomi rakyat belum ditempatkan secara proporsional.
Pernyataan ini disepakati dalam forum silaturahmi besar (Silatbar) pada Jumat (25/3/2022). Inisiator dan penanggung jawab Silatbar sekaligus Ketua Umum Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Ali Mahsun Atmo menyebut, makro ekonomi dalam negeri dikontribusikan oleh bisnis UMKM. Oleh karena itu, ekonomi Tanah Air tidak boleh direnggut oleh bangsa lain.
“Tidak rela ekonomi rakyat direnggut bangsa asing. Silaturahmi ini dengan maksud ekonomi rakyat berdiri tegak, menjadi tuan rumah sendiri, atau sebagai pilar utama kemandirian kekuatan utama ekonomi bangsa,” ujarnya, dikutip Minggu (27/3/2022).
Baca Juga
Silatbar dihadiri puluhan pimpinan organisasi usaha dan ekonomi rakyat Nusantara, hingga ratusan anggota organisasi usaha rakyat.
Menurut Ali, sejak era reformasi atau selama 24 tahun silam persoalan pengentasan ekonomi arus bawah atau ekonomi rakyat kecil dipandang belum berhasil. Bahkan, ekonomi rakyat kecil dinilai makin terpuruk.
Pernyataan ini didasarkan pada data Asian Development Bank (ADB) bahwa sebesar 48,6% usaha mikro terdampak pandemi Covid-19.
”Dengan kondisi sekarat ini, usaha rakyat masih harus dihadapkan program one world economic tentu akan menyulut persoalan komplek. Kami tak pernah ikhlas, usaha rakyat jadi korban one world digital economy," tukasnya.
Ali berpandangan, sejak zaman kemerdekaan hingga kini posisi ekonomi rakyat belum ditempatkan secara proporsional.
tulis komentar anda