Pembangunan Transmisi Listrik Terdampak Pandemi Covid-19
Rabu, 17 Juni 2020 - 15:48 WIB
JAKARTA - PT PLN (Persero) menerangkan proyek infrastruktur kelistrikan, yakni pembangunan transmisi terdampak pandemi virus corona (Covid-19). Menyusul penerapan lockdown sebagai upaya meredam penyebaran Corona, PLN kesulitan mendapatkan bahan baku untuk menggarap proyek transmisi listrik tersebut.
"Pandemi COVID-19 telah membuat aktivitas ekonomi terhenti mengakibatkan ketersediaan material menjadi terhambat," ujar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini di Jakarta, Rabu (17/6/2020).
( )
Selain itu Ia menerangkan, pihaknya juga menghadapi kendala dalam melakukan pembebasan lahan untuk proyek. Pasalnya pembangunan transmisi tersebut PLN menghadapi tantangan yang tidak mudah, seperti pembebasan lahan jalur transmisi terutama yang masuk di kawasan hutan lindung.
"PLN juga harus menyelesaikan penolakan sebagian kelompok masyarakat yang kawasan atau lahannya terlewati oleh jalur transmisi SUTT maupun SUTET," jelasnya.
Namun dia memastikan pembangunan pembangkit 14.793 MW dari 35.000 MW yang direncanakan, termasuk pembangunan transmisi sepanjang 20.715 km sirkuit dan gardu induk sebesar 75.160 MVA tetap berjalan.
"Sebagian dari program pembangunan tersebut akan bertambah dengan selesainya pada tahun ini dan tahun depan, dan PLN akan melakukan peninjauan lebih mendalam, menyesuaikan kondisi demand listrik yang mengalami penurunan signifikan akibat adanya Pandemi Covid-9," katanya.
"Meskipun demikian karena ini merupakan mandat yang kami terima dari pemerintah, PLN berkomitmen untuk dapat menyelesaikan tanggung jawab tersebut dengan sebaik-baiknya," tambahnya.
"Pandemi COVID-19 telah membuat aktivitas ekonomi terhenti mengakibatkan ketersediaan material menjadi terhambat," ujar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini di Jakarta, Rabu (17/6/2020).
( )
Selain itu Ia menerangkan, pihaknya juga menghadapi kendala dalam melakukan pembebasan lahan untuk proyek. Pasalnya pembangunan transmisi tersebut PLN menghadapi tantangan yang tidak mudah, seperti pembebasan lahan jalur transmisi terutama yang masuk di kawasan hutan lindung.
"PLN juga harus menyelesaikan penolakan sebagian kelompok masyarakat yang kawasan atau lahannya terlewati oleh jalur transmisi SUTT maupun SUTET," jelasnya.
Namun dia memastikan pembangunan pembangkit 14.793 MW dari 35.000 MW yang direncanakan, termasuk pembangunan transmisi sepanjang 20.715 km sirkuit dan gardu induk sebesar 75.160 MVA tetap berjalan.
"Sebagian dari program pembangunan tersebut akan bertambah dengan selesainya pada tahun ini dan tahun depan, dan PLN akan melakukan peninjauan lebih mendalam, menyesuaikan kondisi demand listrik yang mengalami penurunan signifikan akibat adanya Pandemi Covid-9," katanya.
"Meskipun demikian karena ini merupakan mandat yang kami terima dari pemerintah, PLN berkomitmen untuk dapat menyelesaikan tanggung jawab tersebut dengan sebaik-baiknya," tambahnya.
(akr)
tulis komentar anda