Investasi KIK Terus Meroket, Kemenperin Gencar Cetak SDM Kompeten
Senin, 28 Maret 2022 - 19:52 WIB
“Kuncinya, menciptakan lingkungan investasi yang baik dengan memberikan banyak kesempatan peluang kerja dari KIK. MasyarakatKendalberkesempatan untuk mempelajari keterampilan yang relevan dalam bisnis di KIK. Mereka bisa dilatih keterampilan yang dapat memberikan mereka pekerjaan,” paparnya.
(Baca juga:Kemenperin 'Gowes' Pengembangan Sepeda Listrik Nasional)
Menteri Desmon Lee bersama Duta BesarSingapurauntuk Indonesia Anil Kumar Nayar sempat mengunjungi PT. Eclat Textile International dan Politeknik Industri Furnitur dan pengolahan Kayu yang berada di area KIK.
Hingga Maret 2022, KIK telah memiliki 72 tenant dengan nilai investasi mencapai Rp22,9 triliun. Adapun industri yang menampati di antaranya dari sektor industri fesyen, furnitur, elektronik, makanan dan minuman, serta kemasan.
Para investor tersebut berasal dari Indonesia,Singapura, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, China, Taiwan, Hongkong, dan negara lainnya. Perkembangan investasi ini tidak lepas dari dukungan Kemenperin yang telah mendirikan Politeknik Industri Furniture dan Pengolahan Kayu di Kawasan Industri Kendal.
Pada kesempatan ini, ditandatangani juga perjanjian kerja sama antara Balai Diklat Industri Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Medan dan Padang dengan Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Kabupaten Kendal serta 17 perusahaan industri. Tujuannya untuk penyelenggaraan program Diklat Sistem 3 in 1 dengan target mencetak kebutuhan tenaga kerja sebanyak 5.079 orang pada 2022 di bidang tekstil, manufaktur, makanan, alat kesehatan, fiber optik, label dan kemasan, serta plastik.
(Baca juga:Kemenperin 'Gowes' Pengembangan Sepeda Listrik Nasional)
Menteri Desmon Lee bersama Duta BesarSingapurauntuk Indonesia Anil Kumar Nayar sempat mengunjungi PT. Eclat Textile International dan Politeknik Industri Furnitur dan pengolahan Kayu yang berada di area KIK.
Hingga Maret 2022, KIK telah memiliki 72 tenant dengan nilai investasi mencapai Rp22,9 triliun. Adapun industri yang menampati di antaranya dari sektor industri fesyen, furnitur, elektronik, makanan dan minuman, serta kemasan.
Para investor tersebut berasal dari Indonesia,Singapura, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, China, Taiwan, Hongkong, dan negara lainnya. Perkembangan investasi ini tidak lepas dari dukungan Kemenperin yang telah mendirikan Politeknik Industri Furniture dan Pengolahan Kayu di Kawasan Industri Kendal.
Pada kesempatan ini, ditandatangani juga perjanjian kerja sama antara Balai Diklat Industri Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Medan dan Padang dengan Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Kabupaten Kendal serta 17 perusahaan industri. Tujuannya untuk penyelenggaraan program Diklat Sistem 3 in 1 dengan target mencetak kebutuhan tenaga kerja sebanyak 5.079 orang pada 2022 di bidang tekstil, manufaktur, makanan, alat kesehatan, fiber optik, label dan kemasan, serta plastik.
(dar)
Lihat Juga :
tulis komentar anda