Indonesia Berikhtiar Jadi Kiblat Fesyen Muslim Dunia
Kamis, 31 Maret 2022 - 09:34 WIB
JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meyakini Indonesia akan menjadi kiblat fesyen muslim dunia. Kementerian Perdagangan (Kemendag) pun berkomitmen memperkuat ekosistem industri halal melalui pengembangan fesyen muslim.
“Sesuai dengan arahan Wakil Presiden, Indonesia diharapkan dapat menjadi kiblat fesyen muslim dunia," ungkapnya setelah bertemu Wakil Presiden KH Maruf Amin, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (31/3/2022).
Lutfi mengatakan, secara global, konsumsi produk fesyen muslim dunia pada 2024 diprediksi mencapai USD311 miliar. Nilai ini akan naik dibandingkan tahun 2019 yang sebesar USD277 miliar.
"Untuk itu, kami ingin menangkap dan menonjolkan potensi industri syariah Indonesia yang salah satunya adalah fesyen muslim,” ujarnya.
Lutfi menuturkan, Kemendag berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia menjadi kiblat fesyen muslim dunia. Salah satunya lewat penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) yang akan ditingkatkan ke depannya.
"Tahun 2023 ditargetkan untuk penguatan jaringan dengan terjun langsung dalam peta fesyen internasional. Kemudian tahun 2024 ditargetkan untuk deklarasi Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia," kata Lutfi.
Sebagai langkah awal, diterangkannya, Kemendag telah menancapkan pilar melalui kegiatan Embracing Jakarta Fashion Week pada 2021. Acara inti JMFW diagendakan untuk dilaksanakan pada 20-22 Oktober 2022 mendatang, bersamaan dengan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia 2022 di ICE BSD, Tangerang.
“Kegiatan JMFW diharapkan dapat memperkuat kompetensi sumber daya manusia, meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk ekspor, meningkatkan akses pasar, meningkatkan promosi digital, dan mengoptimalisasi peran perwakilan perdagangan,” ungkap Lutfi.
Lutfi menambahkan, JMFW juga diharapkan dapat mempromosikan Indonesia sebagai referensi tren muslim fashion yang menjadi kiblat fesyen muslim dunia.
“Melalui JMFW, kita dapat memperkuat branding produk fesyen muslim Indonesia dengan keberagaman produk fesyen muslim yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan pasar ekspor,” pungkasnya.
“Sesuai dengan arahan Wakil Presiden, Indonesia diharapkan dapat menjadi kiblat fesyen muslim dunia," ungkapnya setelah bertemu Wakil Presiden KH Maruf Amin, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (31/3/2022).
Lutfi mengatakan, secara global, konsumsi produk fesyen muslim dunia pada 2024 diprediksi mencapai USD311 miliar. Nilai ini akan naik dibandingkan tahun 2019 yang sebesar USD277 miliar.
"Untuk itu, kami ingin menangkap dan menonjolkan potensi industri syariah Indonesia yang salah satunya adalah fesyen muslim,” ujarnya.
Lutfi menuturkan, Kemendag berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia menjadi kiblat fesyen muslim dunia. Salah satunya lewat penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) yang akan ditingkatkan ke depannya.
"Tahun 2023 ditargetkan untuk penguatan jaringan dengan terjun langsung dalam peta fesyen internasional. Kemudian tahun 2024 ditargetkan untuk deklarasi Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia," kata Lutfi.
Sebagai langkah awal, diterangkannya, Kemendag telah menancapkan pilar melalui kegiatan Embracing Jakarta Fashion Week pada 2021. Acara inti JMFW diagendakan untuk dilaksanakan pada 20-22 Oktober 2022 mendatang, bersamaan dengan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia 2022 di ICE BSD, Tangerang.
“Kegiatan JMFW diharapkan dapat memperkuat kompetensi sumber daya manusia, meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk ekspor, meningkatkan akses pasar, meningkatkan promosi digital, dan mengoptimalisasi peran perwakilan perdagangan,” ungkap Lutfi.
Lutfi menambahkan, JMFW juga diharapkan dapat mempromosikan Indonesia sebagai referensi tren muslim fashion yang menjadi kiblat fesyen muslim dunia.
“Melalui JMFW, kita dapat memperkuat branding produk fesyen muslim Indonesia dengan keberagaman produk fesyen muslim yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan pasar ekspor,” pungkasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda