Aktivitas Ekspor-Impor Sulsel Meningkat Pada Februari 2022
Minggu, 03 April 2022 - 23:32 WIB
Jika dibandingkan dengan Januari 2022, lanjut Suntono, nilai ekspor ke Jepang naik sebesar 8,58 persen, dan ekspor ke Tiongkok naik sebesar 50,78 persen. Sementara nilai ekspor ke Taiwan turun sebesar 37,42 persen.
"Kalau dibandingkan dengan Februari 2021, nilai ekspor ke Jepang dan Tiongkok meningkat masing-masing sebesar 6 persen dan 147,61 persen. Sementara ekspor ke Taiwan dan Australia menurun sebesar 44,17 dan 37,97 persen," jelasnya.
Ekspor Sulsel ini dijalankan dari sejumlah pelabuhan. Sebut saja Pelabuhan Malili dengan nilai sebesar US$79,59 juta (60,94 persen), disusul pelabuhan Makassar dengan nilai sebesar US$ 46,57 juta (35,66 persen), dan Pelabuhan Biringkassi dengan nilai US$ 4,01 juta (3,07 persen).
Di sisi lain, kata Suntono, nilai impor barang yang dibongkar lewat beberapa pelabuhan di Sulsel pada bulan Februari 2022 tercatat mencapai US$ 66,76 Juta. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 21,72 persen bila dibandingkan nilai impor bulan Januari 2022 yang mencapai US$54,85 juta.
"Hanya saja, capaian pada Februari 2022 tercatat mengalami penurunan sebesar 23,64 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$87,42 juta," katanya.
Dia membeberkan, lima kelompok komoditas utama yang diimpor pada bulan Februari 2022 yaitu Gula dan Kembang Gula, gandum-ganduman, mesin-mesin pesawat mekanik, olahan makanan hewan dan mesin/peralatan listrik.
Komoditas impor dengan nilai terbesar adalah gula dan kembang gula dengan nilai US$25,65 juta (38,43 persen), gandum-ganduman dengan nilai US$13,34 juta (19,98 persen), dan mesin-mesin/pesawat mekanik dengan nilai sebesar US$5,85 juta (8,77 persen).
Kemudian disusul olahan makanan hewan dengan nilai sebesar US$4,67 juta (7,00 persen) dan mesin/peralatan listrik dengan nilai sebesar US$ 2,69 juta (4,02 %).
"Kalau dibandingkan dengan Februari 2021, nilai ekspor ke Jepang dan Tiongkok meningkat masing-masing sebesar 6 persen dan 147,61 persen. Sementara ekspor ke Taiwan dan Australia menurun sebesar 44,17 dan 37,97 persen," jelasnya.
Ekspor Sulsel ini dijalankan dari sejumlah pelabuhan. Sebut saja Pelabuhan Malili dengan nilai sebesar US$79,59 juta (60,94 persen), disusul pelabuhan Makassar dengan nilai sebesar US$ 46,57 juta (35,66 persen), dan Pelabuhan Biringkassi dengan nilai US$ 4,01 juta (3,07 persen).
Di sisi lain, kata Suntono, nilai impor barang yang dibongkar lewat beberapa pelabuhan di Sulsel pada bulan Februari 2022 tercatat mencapai US$ 66,76 Juta. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 21,72 persen bila dibandingkan nilai impor bulan Januari 2022 yang mencapai US$54,85 juta.
"Hanya saja, capaian pada Februari 2022 tercatat mengalami penurunan sebesar 23,64 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$87,42 juta," katanya.
Dia membeberkan, lima kelompok komoditas utama yang diimpor pada bulan Februari 2022 yaitu Gula dan Kembang Gula, gandum-ganduman, mesin-mesin pesawat mekanik, olahan makanan hewan dan mesin/peralatan listrik.
Komoditas impor dengan nilai terbesar adalah gula dan kembang gula dengan nilai US$25,65 juta (38,43 persen), gandum-ganduman dengan nilai US$13,34 juta (19,98 persen), dan mesin-mesin/pesawat mekanik dengan nilai sebesar US$5,85 juta (8,77 persen).
Baca Juga
Kemudian disusul olahan makanan hewan dengan nilai sebesar US$4,67 juta (7,00 persen) dan mesin/peralatan listrik dengan nilai sebesar US$ 2,69 juta (4,02 %).
tulis komentar anda