Rupiah Berakhir Merayap Naik Saat Permintaan Mata Uang Safe Haven Meningkat
Kamis, 18 Juni 2020 - 16:40 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Kamis (18/6/2020) ditutup merayap naik, setelah bergerak fluktuatif sepanjang hari ini. Laju mixed kurs rupiah mengiringi meningkatnya permintaan mata uang safe haven seperti Yen Jepang di tengah lonjakan kasus baru infeksi corona pada beberapa negara.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange memperlihatkan rupiah menanjak ke level Rp14.077/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.082 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.025 hingga Rp14.099/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan sore menyusut di posisi Rp14.270/USD. Dimana terlihat kurs rupiah tidak lebih baik dibandingkan pada sesi pagi Rp14.236/USD.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada posisi Rp14.186/USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah membaik usai kemarin Rp14.234/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Yen terkoreksi sedikit meski masih menguat tipis pada perdagangan Kamis. Peningkatan kasus baru infeksi corona mengkerek permintaan terhadap mata uang safe haven sedangkan dolar AS sedikit berubah versus euro.
Sekitar 400 pekerja telah diuji ternyata positif virus corona pada ABATTOIR di utara Jerman, mendorong penutupan sekolah lokal dan mendesak penyelidikan, kata para pejabat pada hari Rabu. Lebih dari 8.360.000 orang telah dilaporkan terinfeksi oleh virus corona secara global dan 447.985 telah meninggal, dilansir Reuters.
Yen Jepang pada sesi perdagangan terakhir meningkat tipis 0,1% di 106,88 setelah menyentuh posisi tertinggi dalam enam hari dalam sesi perdagangan Asia di 106,70. Sedangkan Dolar Australia jatuh setelah data ekonomi terbaru menunjukkan peningkatan angka pengangguran untuk membuat Dolar Australia turun 0,2% di 0,6864.
Indeks dolar AS terhadap mata uang rival lainnya cenderung tidak berubah pada posisi 97,03. Euro juga sedikit berubah terhadap greenback di posisi1,1249.
Lihat Juga: Ganjar Pilih Singgung Rupiah Melemah hingga Konflik Timur Tengah Ketimbang Debat Putusan MK
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange memperlihatkan rupiah menanjak ke level Rp14.077/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.082 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.025 hingga Rp14.099/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan sore menyusut di posisi Rp14.270/USD. Dimana terlihat kurs rupiah tidak lebih baik dibandingkan pada sesi pagi Rp14.236/USD.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada posisi Rp14.186/USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah membaik usai kemarin Rp14.234/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Yen terkoreksi sedikit meski masih menguat tipis pada perdagangan Kamis. Peningkatan kasus baru infeksi corona mengkerek permintaan terhadap mata uang safe haven sedangkan dolar AS sedikit berubah versus euro.
Sekitar 400 pekerja telah diuji ternyata positif virus corona pada ABATTOIR di utara Jerman, mendorong penutupan sekolah lokal dan mendesak penyelidikan, kata para pejabat pada hari Rabu. Lebih dari 8.360.000 orang telah dilaporkan terinfeksi oleh virus corona secara global dan 447.985 telah meninggal, dilansir Reuters.
Yen Jepang pada sesi perdagangan terakhir meningkat tipis 0,1% di 106,88 setelah menyentuh posisi tertinggi dalam enam hari dalam sesi perdagangan Asia di 106,70. Sedangkan Dolar Australia jatuh setelah data ekonomi terbaru menunjukkan peningkatan angka pengangguran untuk membuat Dolar Australia turun 0,2% di 0,6864.
Indeks dolar AS terhadap mata uang rival lainnya cenderung tidak berubah pada posisi 97,03. Euro juga sedikit berubah terhadap greenback di posisi1,1249.
Lihat Juga: Ganjar Pilih Singgung Rupiah Melemah hingga Konflik Timur Tengah Ketimbang Debat Putusan MK
(akr)
tulis komentar anda