Kinerja Meningkat Pesat, MSIN Bukukan Pendapatan Rp923,8 Miliar di Kuartal I 2022

Selasa, 26 April 2022 - 12:13 WIB
bisnis Perseroan dengan mengakuisisi berbagai bisnis digital yaitu RCTI+ dan 7 portal online dari MNCN.

Tak hanya itu, Multi Channel Network (MCN) Perseroan juga menunjukkan kinerja yang luar biasa di YouTube, Facebook, dan TikTok, dengan memiliki lebih dari 182 content creator digital, dan 462 juta subscribers/ followers, serta 58 miliar views. Secara keseluruhan, MSIN berada di posisi yang baik dan menjanjikan untuk memanfaatkan peluang pasar digital yang berkembang di Indonesia.

Pendapatan subscription tercatat sebesar Rp123,9 miliar pada Q1-2022, yang merupakan sumber pendapatan baru bagi Perseroan yang berasal dari akuisisi Vision+ dari bisnis IPTV MNC Group, membuat terobosan menjadi platform superapp SVOD dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia. Vision+ telah berhasil menghasilkan lebih dari 2 juta pelanggan berbayar, 8 juta pengguna terdaftar, dan lebih dari 47 juta MAU. Pendapatan subscription mampu melebihi ekspektasi anggaran Perseroan sebesar 35%.

Pendapatan E-sports & Gaming tercatat sebesar Rp5,3 miliar pada Q1-2022. Pencapaian ini terutama didorong oleh kinerja monetisasi dalam aplikasi MSIN dari 74 game kasualnya. Pendapatan E-sports & Gaming diperkirakan akan meningkat lebih lanjut pada tahun 2022, karena Perseroan terus berinvestasi

dan membangun lini bisnis gaming-nya dengan peluncuran 2 game mobile yang sangat ditunggu, Rapid Fire dan Fight of Legends yang akan diluncurkan pada Q2 dan Q3 di tahun ini.

Beban Langsung pada Q1-2022 tumbuh menjadi Rp590,6 miliar, meningkat 70% YoY dari Q1-2021 sebesar Rp347,6 miliar, yang sebagian besar dikontribusikan oleh injeksi aset digital baru yaitu RCTI+, Vision+, dan 7 online portal ke dalam Perseroan. Biaya produksi konten tetap sejalan dengan kuartal sebelumnya.

Laba kotor meningkat sebesar 146% YoY menjadi Rp327,9 miliar pada Q1-2022 dari Rp133,4 miliar pada Q1-2021, dengan peningkatan marjin laba kotor menjadi 35% dari 27% tahun lalu. Laba kotor berada di 47% di atas angka forecast Perseroan pada Q1-2022.

Beban G&A tumbuh sebesar 157% YoY menjadi Rp85 miliar pada Q1-2022 dari Rp33 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Peningkatan substansial dalam beban G&A terutama disebabkan oleh peningkatan dan penyerapan biaya dari operasi digital MSIN yang baru dikonsolidasikan.



EBITDA Perseroan tercatat sebesar Rp248,2 miliar pada Q1-2022, meningkat signifikan sebesar 119% YoY dari Rp113,4 miliar pada Q1-2021, yang mewakili peningkatan marjin EBITDA sebesar 27% dari 23% tahun lalu. Di sisi lain, laba bersih juga mencatatkan pertumbuhan yang kuat sebesar 84% YoY, dari Rp76,5 miliar di Q1-2021 menjadi Rp140,3 miliar di Q1-2022. Jika dibandingkan dengan angka forecast Perseroan pada Q1-2022, EBITDA dan laba bersih keduanya melampaui target Perseroan masing-masing sebesar 62% dan 66%.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More