Dewa Penyelamat, Kebangkitan UMKM Mesti Jadi Prioritas
Selasa, 26 April 2022 - 18:30 WIB
JAKARTA - UMKM memiliki peran strategis sebagai dewa penyelamat perekonomian. Sebab itu, transformasi digital perlu jadi prioritas sebagai penopang kebangkitan UMKM.
"Mayoritas UMKM masih menjalani bisnis secara tradisional. Terdapat peluang untuk berkembang lebih besar dengan transformasi digital," ujar Anggota Komisi I DPR Nurul Arifin dalam acara webinar Aptika Kominfo, di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut dia pandemi telah menyebabnkan mayoritas UMKM terdampak negatif . Ia menyebut ada sekitar 82,9% terdampak negatif, 5,9% terdampak positif dan tidak terdampak 11,2%. "Sekitar 63,9% dari UMKM yang terdampak mengalami penurunan omzet lebih dari 30% jika dibandingkan dengan omzet sebelum pandemi," kata dia.
Sebab itu, perlu akselerasi pemanfaatan teknologi digital untuk mendorong UMKM Masuk ke pasar digital. Digitalisasi UMKM menjadi sebuah solusi bahkan game changer untuk kembali menggerakkan roda perekonomian indonesia. "Namun pemerataan digitalisasi kepada para pelaku UMKM perlu dibekali dengan pemahaman literasi digital yang cukup dan mumpuni," kata dia.
Tak berhenti di di situ, literasi digital penting bagi pelaku UMKM karena bisa merespons perubahan gaya hidup, memperluas jaringan pemasaran, mempermudah konsumen melakukan transaksi, dan meningkatkan pendapatan. UMKM di ekonomi digital dari total 65,47 juta unit UMKM, Kementerian Koperasi dan UMKM mencatat sudah 17,25 juta pelaku UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem ekonomi digital pada februari 2022 atau sekitar 26,4%.
"Pemerintah pun menargetkan jumlah UMKM yang masuk ekosistem digital sebesar 20 juta UMKM pada 2022. Ini merupakan tahapan untuk mencapai 30 juta UMKM pada tahun 2024," kata dia.
Dia menegaskan, transformasi penting yang harus dilakukan ialah membawa UMKM ke marketplace atau e-commerce. Pasalnya, belanja online menjadi pilihan favorit konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan sehingga para pelaku UMKM diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan bergabung dengan e-commerce.
Nurul menambahkan strategi pemasaran digital diperlukan untuk memudahkan UMKM memasarkan produk. Beberapa strategi pemasaran yang bisa dimanfaatkan seperti digital ads, media sosial dan aplikasi pesan instan. Pelaku UMKM bisa manfaatkan layanan pesan antar, layanan pesan antar saat ini sangat digemari terutama oleh pelaku UMKM sektor kuliner.
"Kami berharap dengan meningkatnya literasi digital para pelaku UMKM semakin banyak bermunculan raksasa bisnis teknologi atau unicorn dari indonesia. Sehingga pada akhirnya dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan umum bagi masyarakat Indonesia," kata dia.
"Mayoritas UMKM masih menjalani bisnis secara tradisional. Terdapat peluang untuk berkembang lebih besar dengan transformasi digital," ujar Anggota Komisi I DPR Nurul Arifin dalam acara webinar Aptika Kominfo, di Jakarta, baru-baru ini.
Menurut dia pandemi telah menyebabnkan mayoritas UMKM terdampak negatif . Ia menyebut ada sekitar 82,9% terdampak negatif, 5,9% terdampak positif dan tidak terdampak 11,2%. "Sekitar 63,9% dari UMKM yang terdampak mengalami penurunan omzet lebih dari 30% jika dibandingkan dengan omzet sebelum pandemi," kata dia.
Sebab itu, perlu akselerasi pemanfaatan teknologi digital untuk mendorong UMKM Masuk ke pasar digital. Digitalisasi UMKM menjadi sebuah solusi bahkan game changer untuk kembali menggerakkan roda perekonomian indonesia. "Namun pemerataan digitalisasi kepada para pelaku UMKM perlu dibekali dengan pemahaman literasi digital yang cukup dan mumpuni," kata dia.
Tak berhenti di di situ, literasi digital penting bagi pelaku UMKM karena bisa merespons perubahan gaya hidup, memperluas jaringan pemasaran, mempermudah konsumen melakukan transaksi, dan meningkatkan pendapatan. UMKM di ekonomi digital dari total 65,47 juta unit UMKM, Kementerian Koperasi dan UMKM mencatat sudah 17,25 juta pelaku UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem ekonomi digital pada februari 2022 atau sekitar 26,4%.
"Pemerintah pun menargetkan jumlah UMKM yang masuk ekosistem digital sebesar 20 juta UMKM pada 2022. Ini merupakan tahapan untuk mencapai 30 juta UMKM pada tahun 2024," kata dia.
Dia menegaskan, transformasi penting yang harus dilakukan ialah membawa UMKM ke marketplace atau e-commerce. Pasalnya, belanja online menjadi pilihan favorit konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan sehingga para pelaku UMKM diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan bergabung dengan e-commerce.
Nurul menambahkan strategi pemasaran digital diperlukan untuk memudahkan UMKM memasarkan produk. Beberapa strategi pemasaran yang bisa dimanfaatkan seperti digital ads, media sosial dan aplikasi pesan instan. Pelaku UMKM bisa manfaatkan layanan pesan antar, layanan pesan antar saat ini sangat digemari terutama oleh pelaku UMKM sektor kuliner.
"Kami berharap dengan meningkatnya literasi digital para pelaku UMKM semakin banyak bermunculan raksasa bisnis teknologi atau unicorn dari indonesia. Sehingga pada akhirnya dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan umum bagi masyarakat Indonesia," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda