Kementan Terus Berupaya Kembangkan Sapi Galician Blonde

Sabtu, 20 Juni 2020 - 10:04 WIB
Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang menerima kunjungan Manuel Albores (PT. Indogal) dan Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Ekonomi Lukmanul Hakim beserta tim, Kamis (18/6/2020).
BOGOR - Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang menerima kunjungan Manuel Albores (PT. Indogal) dan Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Ekonomi Lukmanul Hakim beserta tim, Kamis (18/6/2020). Kunjungan keduanya dalam rangka melihat pengembangan sapi persilangan Galician Blonde (GB).

Kepala BET Cipelang, drh. Oloan Parlindungan, M.P. menyampaikan, uji coba pengembangan sapi GB antara BET Cipelang dan PT. Indogal ini dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani pada tahun 2017 lalu.

"Uji coba dilakukan secara terbatas dengan metode Inseminasi Buatan (IB) menggunakan semen beku GB pada sapi Peranakan Ongole (PO) sehingga menghasilkan sapi GB cross," ujar Oloan.

Ia menambahkan, sapi GB cross di BET Cipelang saat ini sudah ada sebanyak 10 ekor, terdiri dari empat ekor jantan dan enam ekor betina. Sapi GB cross di BET Cipelang ini memiliki komposisi darah GB 50 persen dan 75 persen.

GB cross 50 persen dihasilkan dari persilangan sapi PO dengan semen beku GB, sedangkan sapi GB cross dengan komposisi darah 75 persen diperoleh dengan mengawinkan GB cross 50 persen dengan semen beku GB.



”Sapi GB cross di BET Cipelang mampu lahir secara normal meskipun bobot lahir pedet lebih besar daripada anak PO murni. Sapi GB cross tidak memiliki masalah reproduksi yang dibuktikan dengan lahirnya satu ekor sapi GB 75 persen yang dihasilkan dari metode IB terhadap sapi GB cross betina dewasa," papar Oloan.

Oloan menuturkan, BET Cipelang juga telah melakukan uji coba kemampuan pejantan sapi GB cross untuk mengawini sapi PO untuk menghasilkan GB cross 75 persen. Berdasarkan uji coba tersebut, 13 ekor sapi PO berhasil bunting.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Sugiono, menjelaskan, persilangan sapi PO dengan sapi GB ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah karkas sapi lokal dengan memperhatikan asupan pakan, daya adaptasi dan lingkungan pemeliharaan. Menurutnya, sapi GB ini terbukti dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan BET Cipelang dan memiliki performa yang bagus.

"Ke depananya, diharapkan sapi ini dapat dikembangkan di Indonesia mengikuti jejak sapi eksotik lainnya," ucap Sugiono.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More