Efek Domino Kenaikan Suku Bunga The Fed terhadap Pasar Modal Indonesia
Selasa, 10 Mei 2022 - 22:15 WIB
JAKARTA - Saham big caps pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia ( BEI ) rontok imbas suku bunga The Fed . Kondisi itu juga membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup tertekan hari ini, Selasa (10/5/2022), turun 89,95 poin atau 1,30% ke 6.819.
Berdasarkan data BEI, saham berkapitalisasi besar di bursa seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kompak jadi penekan IHSG.
Total volume perdagangan saham di BEI hari ini sebesar 26,86 miliar dengan total nilai transaksi Rp23,10 triliun. Ada 396 saham yang turun, 162 saham yang naik dan 140 saham yang stagnan.
Asing mencatat net sell sebesar Rp3,19 triliun di seluruh pasar. Respons pasar terhadap kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pekan lalu menjadi penekan utama IHSG.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA sebesar Rp908,0 miliar. Saham BBCA terkoreksi tipis 0,99% ke Rp7.525 per saham. Total volume perdagangan saham BBCA mencapai 281,4 juta dengan nilai transaksi Rp2,1 triliun.
Adapun BMRI juga banyak dilego asing sebesar Rp672,2 miliar. Saham BMRI terkoreksi 2,70% ke Rp8.100 per saham. Total volume perdagangan saham BMRI mencapai 329 juta dengan nilai transaksi Rp2,7 triliun.
Kemudian, saham BBRI juga banyak dilepas asing sebesar Rp545,6 miliar. Saham BBRI ditutup flat di Rp4.530 per saham. Total volume perdagangan saham BBRI mencapai 452,3 juta dengan nilai transaksi Rp2 triliun.
Para analis menilai dalam waktu dekat IHSG masih ada kemungkinan terjadi technical rebound setelah koreksi yang agresif dan kembali ke atas level 7.000. Namun, untuk jangka menengah pelaku pasar masih akan melihat seberapa efektif dampak atas kebijakan The Fed untuk mengendalikan inflasi.
Berdasarkan data BEI, saham berkapitalisasi besar di bursa seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kompak jadi penekan IHSG.
Total volume perdagangan saham di BEI hari ini sebesar 26,86 miliar dengan total nilai transaksi Rp23,10 triliun. Ada 396 saham yang turun, 162 saham yang naik dan 140 saham yang stagnan.
Asing mencatat net sell sebesar Rp3,19 triliun di seluruh pasar. Respons pasar terhadap kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pekan lalu menjadi penekan utama IHSG.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA sebesar Rp908,0 miliar. Saham BBCA terkoreksi tipis 0,99% ke Rp7.525 per saham. Total volume perdagangan saham BBCA mencapai 281,4 juta dengan nilai transaksi Rp2,1 triliun.
Adapun BMRI juga banyak dilego asing sebesar Rp672,2 miliar. Saham BMRI terkoreksi 2,70% ke Rp8.100 per saham. Total volume perdagangan saham BMRI mencapai 329 juta dengan nilai transaksi Rp2,7 triliun.
Kemudian, saham BBRI juga banyak dilepas asing sebesar Rp545,6 miliar. Saham BBRI ditutup flat di Rp4.530 per saham. Total volume perdagangan saham BBRI mencapai 452,3 juta dengan nilai transaksi Rp2 triliun.
Para analis menilai dalam waktu dekat IHSG masih ada kemungkinan terjadi technical rebound setelah koreksi yang agresif dan kembali ke atas level 7.000. Namun, untuk jangka menengah pelaku pasar masih akan melihat seberapa efektif dampak atas kebijakan The Fed untuk mengendalikan inflasi.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda