Kawasan Industri Nikel Dibangun di Konawe Utara, Luasnya 4.700 Hektare
Kamis, 19 Mei 2022 - 19:30 WIB
KONAWE UTARA - Kawasan industri nikel seluas 4.700 hektar akan dibangun di Bumi Oheo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra). Peletakan batu pertama kawasan ini dilakukan oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin.
Mengutip data Kementerian ESDM, Indonesia memiliki cadangan nikel sebesar 72 juta ton atau mencapai 52% dari total cadangan nikel dunia pada 2020.
“Ini artinya Indonesia memegang peranan sangat penting dalam penyediaan bahan baku produk nikel dunia,” kata Wapres di sela acara peletakan batu pertama di Kawasan Industri Nusantara Industri Sejati (NIS) Konawe Utara, Sultra, Kamis (19/5/2022).
Menurut Wapres, pembangunan kawasan industri ini juga merupakan ikhtiar, salah satunya dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
“(Ini) ikhtiar untuk mengoptimalkan nilai tambah hilirisasi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong perekonomian daerah,” ucapnya.
Menurut para ahli, nikel Indonesia merupakan “jantung baterai kendaraan listrik dunia tahun 2030”. Bahkan, di masa depan, dunia akan mengalami banyak perubahan dalam pemanfaatan energi, salah satu pemanfaatan nikel sebagai salah satu komponen vital sumber energi baterai kendaraan listrik.
Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon mengatakan, pembangunan kawasan industri seluas 4.700 hektare akan dilakukan secara bertahap.
Mengutip data Kementerian ESDM, Indonesia memiliki cadangan nikel sebesar 72 juta ton atau mencapai 52% dari total cadangan nikel dunia pada 2020.
“Ini artinya Indonesia memegang peranan sangat penting dalam penyediaan bahan baku produk nikel dunia,” kata Wapres di sela acara peletakan batu pertama di Kawasan Industri Nusantara Industri Sejati (NIS) Konawe Utara, Sultra, Kamis (19/5/2022).
Baca Juga
Menurut Wapres, pembangunan kawasan industri ini juga merupakan ikhtiar, salah satunya dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
“(Ini) ikhtiar untuk mengoptimalkan nilai tambah hilirisasi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong perekonomian daerah,” ucapnya.
Menurut para ahli, nikel Indonesia merupakan “jantung baterai kendaraan listrik dunia tahun 2030”. Bahkan, di masa depan, dunia akan mengalami banyak perubahan dalam pemanfaatan energi, salah satu pemanfaatan nikel sebagai salah satu komponen vital sumber energi baterai kendaraan listrik.
Presiden Komisaris NT Corp Nurdin Tampubolon mengatakan, pembangunan kawasan industri seluas 4.700 hektare akan dilakukan secara bertahap.
tulis komentar anda