Mentan Pastikan Sapi di Banten Bebas dari Wabah Virus PMK
Jum'at, 20 Mei 2022 - 10:35 WIB
BANTEN - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sapi-sapi di Banten saat ini dalam kondisi sehat atau sedang tidak terjangkit wabah PMK (Penyakit Kuku dan Mulut) yang beberapa waktu belakangan ramai di 2 Provinsi.
"Hari ini kita bersyukur kepada Allah dari laporan Kadis dan apa yang kita lihat di Banten begitu menggembirakan saya saya sangat mengapresiasi dan kita harus terus menjaga kondisi ini," ujar Mentan SYL dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/5/2022).
Mentan meminta agar pemerintah Provinsi Banten tetap siaga terhadap wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini terkonfirmasi dibeberapa daerah. Penularan PMK dinilai sangat cepat karena dapat menyebar melalui udara, sehingga agenda darurat baik di kecamatan, kabupaten maupun provinsi harus terus diperketat.
"Walaupun ini semua aman tidak berarti mengendorkan agenda darurat kita, karena agenda darurat harus disikapi 14 hari. Oleh karena itu pertahankan kondisi aman ini," sambung Mentan.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Provinsi Banten, Agus Tauchid mengkonfirmasi, per 19 Mei 2022 Provinsi Banten dari 8 Kabupaten Kota tidak ada kasus gejala positif wabah PMK.
"Sebelumnya memang kondisi terakhir 2 ekor sapi suspect terkonfirmasi hasil PCR positif namun saat ini setelah dirawat data sudah menunjukkan perkembangan positif sapi dinyatakan sembuh," sambung Agus.
Agus menerangkan, bahwa sebelumnya sapi yang dinyatakan positif merupakan sapi yang didatangkan dari daerah Jawa. Saat mendapat laporan wabah PMK, pemerintah langsung melakukan mengobatan serta melakukan tes PCR untuk sapi lainnya sehingga antisipasi bisa segera dilakukan.
"Kami juga pastikan InsyAllah untuk kondisi Idul Adha kebutuhan ternak sapi sudah dipersiapkan dengan baik dan sapi dinyatakan sehat," pungkasnya.
"Hari ini kita bersyukur kepada Allah dari laporan Kadis dan apa yang kita lihat di Banten begitu menggembirakan saya saya sangat mengapresiasi dan kita harus terus menjaga kondisi ini," ujar Mentan SYL dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/5/2022).
Mentan meminta agar pemerintah Provinsi Banten tetap siaga terhadap wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini terkonfirmasi dibeberapa daerah. Penularan PMK dinilai sangat cepat karena dapat menyebar melalui udara, sehingga agenda darurat baik di kecamatan, kabupaten maupun provinsi harus terus diperketat.
"Walaupun ini semua aman tidak berarti mengendorkan agenda darurat kita, karena agenda darurat harus disikapi 14 hari. Oleh karena itu pertahankan kondisi aman ini," sambung Mentan.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Provinsi Banten, Agus Tauchid mengkonfirmasi, per 19 Mei 2022 Provinsi Banten dari 8 Kabupaten Kota tidak ada kasus gejala positif wabah PMK.
"Sebelumnya memang kondisi terakhir 2 ekor sapi suspect terkonfirmasi hasil PCR positif namun saat ini setelah dirawat data sudah menunjukkan perkembangan positif sapi dinyatakan sembuh," sambung Agus.
Agus menerangkan, bahwa sebelumnya sapi yang dinyatakan positif merupakan sapi yang didatangkan dari daerah Jawa. Saat mendapat laporan wabah PMK, pemerintah langsung melakukan mengobatan serta melakukan tes PCR untuk sapi lainnya sehingga antisipasi bisa segera dilakukan.
"Kami juga pastikan InsyAllah untuk kondisi Idul Adha kebutuhan ternak sapi sudah dipersiapkan dengan baik dan sapi dinyatakan sehat," pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda