3 Harta Karun Mineral RI yang Jadi Incaran Asing, Nomor 3 Dilirik Tesla

Selasa, 24 Mei 2022 - 18:10 WIB
Melansir Jurnal Eksplorium, Buletin Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir dengan judul ‘Tinjauan Umum Potensi Sumber Daya Monasit di Wilayah Ketapang Kalimantan Barat”, diketahui bahwa monasit terbentuk secara geologi oleh siklus sekuen pengendapan plaser aluvial dan pantai.

Sumber daya monasit seluruh dunia berkisar 12 juta ton, dua pertiganya merupakan endapan pasir mineral berat di pantai timur dan selatan India.



Monasit disebut sebagai mineral yang mudah dalam proses penambangan dan eksplorasi. Di Indonesia, monasit bisa dieskplorasi di 29 lokasi. Di antaranya adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Barat.

Riau juga memiliki beberapa lokasi yang sangat berpotensi menjadi tempat eksplorasi monasit, seperti di Kepulauan Anambas dan Kepulauan Bintan.

LTJ seperti monasit ini bisa dimanfatkan sebagai bahan baku dari produk-produk elektronik seperti televisi, laptop, handphpone.

3. Nikel Laterit

Nikel laterit adalah salah satu jenis bijih nikel yang memiliki nama lain nikel oksida. Mineral logam ini dihasilkan dari proses pelapukan dan pengayaan mineral pada batuan ultramafik.

Mengutip makalah “Sumber Daya Mineral di Indonesia Khususnya Bijih Nikel Laterit dan Masalah Pengolahannya Sehubungan dengan UU Minerba 2009” oleh peneliti LIPI Ir Puguh Prasetyo, nikel laterit berada di wilayah khatulistiwa dengan jumlah lebih banyak dibandingkan dengan nikel sulfida.

Senada, M.Zaki Mubarok dalam pidato ilmiahnya bertajuk ‘Penyediaan Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik di dalam Negeri Melalui Proses Pengolahan dan Pemurnian Bijih Nikel Laterit’, sebagaimana melansir Okezone (20 Januari 2020), cadangan nikel di Indonesia adalah dalam bentuk deposit nikel laterit.

Merujuk data Badan Geologi, pada 2019 Indonesia memiliki potensi nikel laterit dengan total sumber daya cadangan mencapai 11 miliar ton.

Indonesia sendiri disebut sebagai ‘Raja Nikel Dunia’ yang paling diincar negara lain. Secara keseluruhan, bijih nikel Indonesia memiliki cadangan sebesar 4,5 miliar ton dengan sumber daya 11,7 miliar ton.

Lokasi penemuan nikel laterit berada di Kepulauan Waigeo, Papua (tepatnya Pulau Gag), Maluku Utara (Halmahera), dan Sulawesi Tenggara.

Nikel laterit sendiri memainkan peran penting dalam industri nikel global, di mana sekitar 70% dari semua sumber daya nikel terkandung dalam laterit.

Saat ini manakala dunia terus menggencarkan penggunaan energi yang ramah lingkungan, penggunaan mobil listrik juga terus digalakkan.

Mobil listrik menggunakan sumber energi baterai yang salah satu komponen pentingnya berasal dari nikel. Hal ini tentunya menjadi peluang besar bagi Indonesia mengingat potensi nikel di Tanah Air merupakan yang terbesar di dunia.

Terkait potensi tersebut, pemerintah sendiri telah menawarkan kepada sejumlah produsen kendaraan listrik untuk berinvestasi di Indonesia.

Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungannya ke Amerika Serikat mengunjungi markas SpaceX di Boca Chica, Sabtu (14/5), dan berbincang dengan Elon Musk yang merupakan CEO produsenmobil listrik Tesla.

Raksasa kendaraan listrik itu pun disebut-sebut berminat untuk investasi ekosistem baterai mobil dan mobil listrik di Indonesia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More