Kawasan Industri Bisa Jadi Pelopor Tumbuhkan Ekonomi Indonesia
Senin, 22 Juni 2020 - 19:38 WIB
BEKASI - New normal atau tatanan normal baru telah digaungkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Semua pemerintah daerah kini tengah beradaptasi menerapkannya. Salah satunya ialah Kabupaten Bekasi yang berencana melakukan reopening aktivitas ekonominya. Bagaimana kondisi saat ini dan kesiapannya?.
Setyono Djuandi Darmono selaku founder dan chairman PT Jababeka Tbk, menjelaskan bahwa COVID-19 sebenarnya memberi beberapa pelajaran. Satu di antaranya ialah menyadarkan banyak masyarakat Indonesia akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan. Karena hal itu kunci penting terhindar dari COVID-19.
( )
Lebih dalam, ia menerangkan bahwa masyarakat tak perlu cemas berlebihan karena COVID-19. Karena selagi seseorang disiplin menjalankan protokol kesehatan, ia dapat menghindari risiko terkena COVID-19. Mulai dari memakai masker saat keluar rumah, rutin mencuci tangan dengan sabun melakukan physical distancing dan menjauhi keramaian.
Penerapan protokol kesehatan COVID-19 sendiri juga telah dilakukan Kawasan Industri Jababeka saat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) diberlakukan, bahkan secara ketat. Hal itu, kata Darmono, untuk memberi rasa aman yang bekerja di kawasan industri dan beraktivitas di kawasan tersebut. Hasilnya, Kawasan Industri Jababeka pun tetap bisa beroperasi selama masa pandemi COVID-19.
"Di negara lain, COVID-19 sampai bikin negara-negara ribut dan aktivitas ekonomi terganggu. Tetapi, karena kami mengikuti protokol kesehatan sesuai yang dipersyaratkan, Kawasan Industri Jababeka diperbolehkan tetap dibuka. Kalau seperti ini, saya yakin kawasan industri bisa menjadi pelopor pertama yang menumbuhkan ekonomi Indonesia. Jadi aktivitas ekonomi bisa pulih secepatnya,” tegasnya dalam acara webinar & seminar yang bertema Penerapan Adaptasi Kebiasan Baru di Kawasan Industri, di Function Room 2, Jababeka Golf & Country Club, Kota Jababeka Cikarang.
( )
Hal senada juga disampaikan oleh Kombes Pol. Hendra Gunawan selaku Kapolres Metro Bekasi dan Ketua Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi. Ia mengaku optimis Bekasi bisa menjadi daerah pertama yang recovery lebih dulu dengan daerah yang lain jika terus menjalankan protokol kesehatan. Sebab, semua kawasan-kawasan industri di Bekasi saat masa PSBB berhasil menerapkan protokol kesehatan dan sudah terbukti bisa berkontribusi memberikan devisa cukup besar kepada negara.
Ia berharap ke depan protokol kesehatan harus tetap dijaga, tidak hanya perusahan-perusahaan di kawasan industri tapi temasuk juga para usaha UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Hal itu agar jumlah angka kasus positif di era new normal bisa terus ditekan atau landai kurva penyebarannya.
"Kami sendiri sudah melakukan pengawasan, kami membagi menjadi lima sektor dan menaruh pejabat kami di sana. Kami melakukannya dengan metode Mang Jaka atau ‘Masyarakat Nyang Jaga Kampung’. Karena kami percaya pencegahan penyebaran COVID-19 yang efektif, garda terdepannya adalah masyarakat, bukan petugas satgas COVID-19," terang Hendra.
Untuk kawasan industri, unit gugus tugasnya adalah para perusahaan masing-masing. Dengan konsep ini, perusahaan ikut terlibat mengawasi dan pengawasannya jadi lebih masuk ke lini personal seseorang. Sehingga kedisplinan seseorang untuk melakukan protokol kesehatan bisa terjaga, dan potensi penyebaran menjadi sangat minim.
"di Bekasi dalam masa new normal, kurva penyebarannya sudah landai. Ini adalah prestasi buat kita semua. Oleh karenanya, saya ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak untuk kerjasamanya, yaitu para pelaku usaha, TNI, POLRI, Pemda (pemerintah daerah), Faskes (fasilitas kesehatan) dan rumah sakit," tutup Hendra.
Setyono Djuandi Darmono selaku founder dan chairman PT Jababeka Tbk, menjelaskan bahwa COVID-19 sebenarnya memberi beberapa pelajaran. Satu di antaranya ialah menyadarkan banyak masyarakat Indonesia akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan. Karena hal itu kunci penting terhindar dari COVID-19.
( )
Lebih dalam, ia menerangkan bahwa masyarakat tak perlu cemas berlebihan karena COVID-19. Karena selagi seseorang disiplin menjalankan protokol kesehatan, ia dapat menghindari risiko terkena COVID-19. Mulai dari memakai masker saat keluar rumah, rutin mencuci tangan dengan sabun melakukan physical distancing dan menjauhi keramaian.
Penerapan protokol kesehatan COVID-19 sendiri juga telah dilakukan Kawasan Industri Jababeka saat PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) diberlakukan, bahkan secara ketat. Hal itu, kata Darmono, untuk memberi rasa aman yang bekerja di kawasan industri dan beraktivitas di kawasan tersebut. Hasilnya, Kawasan Industri Jababeka pun tetap bisa beroperasi selama masa pandemi COVID-19.
"Di negara lain, COVID-19 sampai bikin negara-negara ribut dan aktivitas ekonomi terganggu. Tetapi, karena kami mengikuti protokol kesehatan sesuai yang dipersyaratkan, Kawasan Industri Jababeka diperbolehkan tetap dibuka. Kalau seperti ini, saya yakin kawasan industri bisa menjadi pelopor pertama yang menumbuhkan ekonomi Indonesia. Jadi aktivitas ekonomi bisa pulih secepatnya,” tegasnya dalam acara webinar & seminar yang bertema Penerapan Adaptasi Kebiasan Baru di Kawasan Industri, di Function Room 2, Jababeka Golf & Country Club, Kota Jababeka Cikarang.
( )
Hal senada juga disampaikan oleh Kombes Pol. Hendra Gunawan selaku Kapolres Metro Bekasi dan Ketua Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi. Ia mengaku optimis Bekasi bisa menjadi daerah pertama yang recovery lebih dulu dengan daerah yang lain jika terus menjalankan protokol kesehatan. Sebab, semua kawasan-kawasan industri di Bekasi saat masa PSBB berhasil menerapkan protokol kesehatan dan sudah terbukti bisa berkontribusi memberikan devisa cukup besar kepada negara.
Ia berharap ke depan protokol kesehatan harus tetap dijaga, tidak hanya perusahan-perusahaan di kawasan industri tapi temasuk juga para usaha UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Hal itu agar jumlah angka kasus positif di era new normal bisa terus ditekan atau landai kurva penyebarannya.
"Kami sendiri sudah melakukan pengawasan, kami membagi menjadi lima sektor dan menaruh pejabat kami di sana. Kami melakukannya dengan metode Mang Jaka atau ‘Masyarakat Nyang Jaga Kampung’. Karena kami percaya pencegahan penyebaran COVID-19 yang efektif, garda terdepannya adalah masyarakat, bukan petugas satgas COVID-19," terang Hendra.
Untuk kawasan industri, unit gugus tugasnya adalah para perusahaan masing-masing. Dengan konsep ini, perusahaan ikut terlibat mengawasi dan pengawasannya jadi lebih masuk ke lini personal seseorang. Sehingga kedisplinan seseorang untuk melakukan protokol kesehatan bisa terjaga, dan potensi penyebaran menjadi sangat minim.
"di Bekasi dalam masa new normal, kurva penyebarannya sudah landai. Ini adalah prestasi buat kita semua. Oleh karenanya, saya ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak untuk kerjasamanya, yaitu para pelaku usaha, TNI, POLRI, Pemda (pemerintah daerah), Faskes (fasilitas kesehatan) dan rumah sakit," tutup Hendra.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda