Kementan Dorong Petani Milenial Gali Potensi Bisnis Pertanian
Jum'at, 27 Mei 2022 - 14:11 WIB
JAKARTA - Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) menjadi gerakan pembaharuan pembangunan pertanian yang terus didengungkan Kementerian Pertanian (Kementan). KostraTani merupakan langkah untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, jaminan mutu, serta kontinyuitas produk pertanian.
Semua itu demi mencapai tujuan pembangunan pertanian secara umum, yakni terpenuhinya kebutuhan pangan nasional dan menjaga ketersediaannya, meningkatkan kesejahteraan petani, serta meningkatkan ekspor produk pertanian.
Basis penyelenggaraan KostraTani berada di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di tingkat kecamatan. Kebijakan itu sebagaimana ditegaskan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang bertekad membangun pertanian dari kecamatan, utamanya mengoptimalkan peran BPP di kecamatan.
(Baca juga:Peran Petani Milenial Dongkrak Perekonomian)
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menggarisbawahi tentang kualitas penyuluh pertanian di BPP menjadi titik tolak keberhasilan pembangunan pertanian.
“Penyuluh pertanian harus melek teknologi dan terus mengasah kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan, juga harus mampu mengubah sikap petani,” kata Dedi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/5/2022).
Dedi mengibaratkan penyuluh adalah otak petani, sehingga apa yang dikerjakan oleh petani tak akan jauh dari informasi yang disampaikan penyuluh. Guna mengoptimalkan peran KostraTani, Kementan bekerja sama dengan DPR pada Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh yang digelar oleh BPPSDMP melalui Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru di Golden Tulip Hotel Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Senin (23/5/2022).
(Baca juga:Duta Petani Milenial Jadi Magnet Generasi Milenial)
Anggota Komisi IV DPR Maria Lestari berharap para petani dapat memanfaatkan ilmu yang didapat sehingga jika mendapatkan bantuan dari pemerintah, para petani dapat memanfaatkan dengan baik dan maksimal. Dia juga mendoakan semoga ke depan para petani yang tergolong masih berusia milenial dapat sukses sehingga turut memajukan pertanian, khususnya pertanian di Kubu Raya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Duta Petani Andalan (DPA) Kementan, Nikolaus Supin dari Kabupaten Landak, Kalbar yang mengulas materi tentang Strategi Budidaya Sayur melalui Pemanfaatan Teknologi dengan Menekan Biaya Produksi, Hasil Melimpah.
Sementara Firminus Dodi, Korwil Duta Petani Milenial (DPM) Kementan juga dari Landak mengulas tentang Budidaya dan Pemasaran Tanaman Jagung dalam Memenuhi Pasar Lokal dan Ekspor.
Semua itu demi mencapai tujuan pembangunan pertanian secara umum, yakni terpenuhinya kebutuhan pangan nasional dan menjaga ketersediaannya, meningkatkan kesejahteraan petani, serta meningkatkan ekspor produk pertanian.
Basis penyelenggaraan KostraTani berada di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di tingkat kecamatan. Kebijakan itu sebagaimana ditegaskan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang bertekad membangun pertanian dari kecamatan, utamanya mengoptimalkan peran BPP di kecamatan.
(Baca juga:Peran Petani Milenial Dongkrak Perekonomian)
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menggarisbawahi tentang kualitas penyuluh pertanian di BPP menjadi titik tolak keberhasilan pembangunan pertanian.
“Penyuluh pertanian harus melek teknologi dan terus mengasah kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan, juga harus mampu mengubah sikap petani,” kata Dedi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/5/2022).
Dedi mengibaratkan penyuluh adalah otak petani, sehingga apa yang dikerjakan oleh petani tak akan jauh dari informasi yang disampaikan penyuluh. Guna mengoptimalkan peran KostraTani, Kementan bekerja sama dengan DPR pada Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh yang digelar oleh BPPSDMP melalui Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru di Golden Tulip Hotel Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Senin (23/5/2022).
(Baca juga:Duta Petani Milenial Jadi Magnet Generasi Milenial)
Anggota Komisi IV DPR Maria Lestari berharap para petani dapat memanfaatkan ilmu yang didapat sehingga jika mendapatkan bantuan dari pemerintah, para petani dapat memanfaatkan dengan baik dan maksimal. Dia juga mendoakan semoga ke depan para petani yang tergolong masih berusia milenial dapat sukses sehingga turut memajukan pertanian, khususnya pertanian di Kubu Raya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Duta Petani Andalan (DPA) Kementan, Nikolaus Supin dari Kabupaten Landak, Kalbar yang mengulas materi tentang Strategi Budidaya Sayur melalui Pemanfaatan Teknologi dengan Menekan Biaya Produksi, Hasil Melimpah.
Sementara Firminus Dodi, Korwil Duta Petani Milenial (DPM) Kementan juga dari Landak mengulas tentang Budidaya dan Pemasaran Tanaman Jagung dalam Memenuhi Pasar Lokal dan Ekspor.
(dar)
tulis komentar anda