Green Loan Dukung Ekonomi Sirkular untuk Pelestarian Lingkungan

Senin, 06 Juni 2022 - 11:55 WIB
Foto kredit. Freepik
JAKARTA - Saat ini masyarakat global dihadapkan pada persoalan yang sama, yaitu perubahan cuaca ekstrim ‘climate change’. Berbagai cara pun terus dilakukan untuk secara bersama-sama melakukan gerakan yang dapat memperlambat terjadinya cuaca ekstrim.

Di Indonesia kesadaran masyarakat untuk menjaga keberlanjutan kehidupan semakin meningkat. Seperti kesadaran untuk menjaga pelestarian lingkungan dengan menggunakan produk ramah lingkungan yang aman dan siap menggantikan produk konvensional tanpa mengganggu kelestarian lingkungan.

Indonesia tengah menuju penerapan circular economy atau ekonomi sirkular. Salah satu dukungan terlaksananya ekonomi sirkular di Indonesia diberikan oleh PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia). Belum lama ini HSBC memberikan fasilitas pendanaan hijau (green loan) kepada PT Eco Paper Indonesia sebesar Rp27 miliar kepada PT Eco Paper Indonesia (ECO), anak perusahaan PTAlkindo NaratamaTbk (ALDO).

"PT Eco Paper Indonesia yang merupakan perusahaan dari PT Alkindo Naratama Tbk telah mendapatkan pinjaman sebesar Rp27 miliar dari Bank HSBC Indonesia,” ujar Direktur Commercial BankingHSBC Indonesia, Eri Budiono.



Bagi Eco Paper Indonesia, green loan ini akan menjadi satumilestoneuntuk Eco Paper Indonesia melangkah lebih lanjut. "Kita itu memproses menjual produk-produk green produk secara green proses, termasuk adanya green energy dan hari ini kita dilengkapi dengan financing secara green financing di-support oleh HSBC,” kata Herwanto Sutanto, Presiden Direktur PTAlkindo NaratamaTbk (ALDO) dan Presiden Komisaris PT Eco Paper Indonesia (ECO).

Eco Paper Indonesia bukan membuat kertas tetapi mengolah sampah. Mengolah sampah dari produk yang tadinya tidak ada nilai ekonomis menjadi sesuatu barang yang ada nilai ekonomisnya. ECO memproduksi kertas daur ulang menggunakan kertas bekas, yang salah satunya dikumpulkan dari pengepul kertas bekas.

Fasilitas pinjaman hijau dari HSBC akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja ECO dan melipatgandakan kapasitas produksinya menjadi sekitar 22.500 ton kertas daur ulang per bulan. Peningkatan produktivitas ini diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian para pengepul kertas bekas, sebagai salah satu pemasok kertas bekas.

Hal ini sejalan dengan semangat HSBC yang terus mendukung inovasi terkini dalam solusi iklim dan mengakselerasi investasi yang berkelanjutan. Eri menambahkan, selain memberikan fasilitas pinjaman hijau, HSBC juga memposisikan untuk selalu memberikan dukungan dan bimbingan untuk membantu bisnis usaha nasabah HSBC. Dalam rencana pengembangan strategis yang mendukung tujuan proses transisi menuju emisi yang bersih.

Dukungan ini adalah bagian komitmen dari HSBC untuk memobilisasi produk pembiayaan yang berkelanjutan atau sustainable finance. "Guna mendukung para nasabah kami dan juga untuk pemerintah Indonesia untuk transisi menuju karbon netral dan dari PT Eco Paper Indonesia merupakan nasabah yang pertama yang mendapatkan pinjaman hijau dari PT HSBC Indonesia,” tambah Eri.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More