Rare Earth Jadi Incaran Dunia, Luhut Minta Gubernur Babel Optimalkan Tambang Timah
Rabu, 24 Juni 2020 - 11:41 WIB
JAKARTA - Pemerintah terus mengoptimalkan industri tambang di daerah-daerah guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Maka itu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan agar memanfaatkan secara optimal industri pertambangan. Pasalnya, Bangka Belitung (Babel) merupakan kepulauan yang kaya akan produksi tambang timah.
"Jadi saya kira Pak Gubernur (Erzaldi), daerah Anda itu kaya. Jadi saya minta supaya betul-betul Pak Gubernur proaktif untuk bekerja. Kami akan membantu trainingnya, nanti kementerian terkait akan bisa bersama-sama Pak Gubernur," kata Luhut di Jakarta, Rabu (24/6/2020).
Luhut melanjutkan, timah mengandung rare earth atau logam tanah jarang yang sedang menjadi incaran di dunia. Rare earth merupakan komoditas mineral hasil ekstrak tin atau timah. Rare earth bisa dijadikan sebagai campuran kebutuhan pembuatan magnet, elektronik, hingga senjata.
"Timah di Bangka Belitung itu baru saya bicara kemarin di parlemen mengandung rare earth. Itu sekarang bisa diekstrak dari timah, nah rare earth ini sekarang menjadi incaran di dunia," tandasnya. ( Baca: Menko Luhut Sebut Mayoritas UMKM Bakal Beralih ke Digital )
Sementara itu, Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan menyampaikan, pihaknya ingin fokus mengekspor timah ke berbagai negara, namun tidak dalam bentuk balok. Melainkan, berupa bentuk bubuk atau solder.
"Ada produk pertambangan yang akan kami kembangkan dan ini sangat berhubungan sekali dengan kekuatan dari Jakarta. Tentunya (perlu) aturan atau kebijakan agar timah ini tidak lagi diekspor berupa balok, tetapi sudah harus melakukan hilirisasi berupa solder atau powder," jelasnya.
"Jadi saya kira Pak Gubernur (Erzaldi), daerah Anda itu kaya. Jadi saya minta supaya betul-betul Pak Gubernur proaktif untuk bekerja. Kami akan membantu trainingnya, nanti kementerian terkait akan bisa bersama-sama Pak Gubernur," kata Luhut di Jakarta, Rabu (24/6/2020).
Luhut melanjutkan, timah mengandung rare earth atau logam tanah jarang yang sedang menjadi incaran di dunia. Rare earth merupakan komoditas mineral hasil ekstrak tin atau timah. Rare earth bisa dijadikan sebagai campuran kebutuhan pembuatan magnet, elektronik, hingga senjata.
"Timah di Bangka Belitung itu baru saya bicara kemarin di parlemen mengandung rare earth. Itu sekarang bisa diekstrak dari timah, nah rare earth ini sekarang menjadi incaran di dunia," tandasnya. ( Baca: Menko Luhut Sebut Mayoritas UMKM Bakal Beralih ke Digital )
Sementara itu, Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan menyampaikan, pihaknya ingin fokus mengekspor timah ke berbagai negara, namun tidak dalam bentuk balok. Melainkan, berupa bentuk bubuk atau solder.
"Ada produk pertambangan yang akan kami kembangkan dan ini sangat berhubungan sekali dengan kekuatan dari Jakarta. Tentunya (perlu) aturan atau kebijakan agar timah ini tidak lagi diekspor berupa balok, tetapi sudah harus melakukan hilirisasi berupa solder atau powder," jelasnya.
(uka)
tulis komentar anda