Menko Luhut Sebut Mayoritas UMKM Bakal Beralih ke Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengaku pandemi virus Corona (Covid-19) menyebabkan daya beli masyarakat turun. Hal itu membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi meleset dan rendah.
"Virus Corona menurunkan daya beli masyarakat. Kalau kita lihat trend pertumbuhan ekonomi 2020 sebenarnya menggambarkan Indonesia bagaimana kuartal I, dan ini dampak dari penyerapan terhadap tenaga kerja dan daya beli masyarakat. Karena kita lihat pertumbuhan ekonomi hanya 2,97%," kata Luhut di Jakarta, Selasa (23/6/2020).
Luhut menjelaskan, dampak virus Corona juga memukul usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), sehingga semua pihak yang bergerak di sektor tersebut harus dibantu. Kondisi itulah yang kemudian membuat mayoritas UMKM bakal beralih ke digital. ( Baca:Menteri Teten Pastikan Program Restrukturisasi Kredit UMKM Berjalan )
“Kemudian survei dampak Covid-19 bagi UMKM kalau kita lihat masalah utamanya adalah pemasaran 35%, kemudian permintaan 34%, ini dampaknya. Dengan adanya online itu bisa banyak sekali yang akan terperbaiki. Nah yang paling kena industri makan, industri kreatif,” katanya.
Dia meminta agar pemerintah daerah ikut mendorong Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Hal itu agar produk dalam negeri bisa membatu pertumbuhan ekonomi serta membangkitakan UMKM.
"Jadi tadinya kalau kita bicara globalisasi, orang bicara lagi deglobalisasi. Jadi Gernas BBI ini menggugah seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk menjaga kelangsungan ekonomi nasional dengan membeli produk dalam negeri,” jelasnya.
"Virus Corona menurunkan daya beli masyarakat. Kalau kita lihat trend pertumbuhan ekonomi 2020 sebenarnya menggambarkan Indonesia bagaimana kuartal I, dan ini dampak dari penyerapan terhadap tenaga kerja dan daya beli masyarakat. Karena kita lihat pertumbuhan ekonomi hanya 2,97%," kata Luhut di Jakarta, Selasa (23/6/2020).
Luhut menjelaskan, dampak virus Corona juga memukul usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), sehingga semua pihak yang bergerak di sektor tersebut harus dibantu. Kondisi itulah yang kemudian membuat mayoritas UMKM bakal beralih ke digital. ( Baca:Menteri Teten Pastikan Program Restrukturisasi Kredit UMKM Berjalan )
“Kemudian survei dampak Covid-19 bagi UMKM kalau kita lihat masalah utamanya adalah pemasaran 35%, kemudian permintaan 34%, ini dampaknya. Dengan adanya online itu bisa banyak sekali yang akan terperbaiki. Nah yang paling kena industri makan, industri kreatif,” katanya.
Dia meminta agar pemerintah daerah ikut mendorong Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Hal itu agar produk dalam negeri bisa membatu pertumbuhan ekonomi serta membangkitakan UMKM.
"Jadi tadinya kalau kita bicara globalisasi, orang bicara lagi deglobalisasi. Jadi Gernas BBI ini menggugah seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk menjaga kelangsungan ekonomi nasional dengan membeli produk dalam negeri,” jelasnya.
(uka)